Dalam GIIAS 2022 yang lalu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memajang Ayla EV di booth mereka dan mampu mencuri perhatian para pengunjung yang hadir.
Meski begitu, hingga kini kami belum mendapat informasi perkembangan Ayla EV yang menarik tersebut apakah segera dijual atau tidak.
Beruntung, untuk menjawab segala keraguan para pencinta Daihatsu. Salah satu petinggi ADM dengan lugas menjawab tidak menjual tahun ini. Ada banyak aspek pertimbangan dalam mewujudkan sang konsep menjadi kendaraan listrik murni.
"Kembali lagi apakah ini berangkat dari real basic demand atau apakah trendsetter real demand. Itu yang kami pelajari betul. Karena pure market terjadi di kuartal empat (2022), itu tidak ada first buyer di sana. Jadi masih dalam studi. Karena Q4 itu naik datangnya, kalau kami istilahnya second buyer. Sehingga kami mengatakan ini belum basic demand," tutur Sri Agung Handayani, Director Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor. "Balik lagi pertanyaan Ayla EV. Kami pastikan belum ingin memasarkannya. Tahun ini belum,” tegasnya.
Menurut Agung, dalam membuat kendaraan baru, khususnya jenis EV tidak dibangun berdasar satu aspek semata. Bukan sekadar perakitan, namun juga harus memiliki kualitas tinggi, long term, renewal.
Hingga memikirkan bagaimana pengolahan limbah baterai hingga hingga persyaratan global. Lantas bagaimana kelanjutan studi Daihatsu Ayla EV?
"Untuk Ayla EV, kami memiliki fasilitas R&D di Karawang. Dan yang disiapkan, salah satu bagiannya adalah engineering. Bagian inilah kami siapkan buat electric vehicle. Jadi ke depannya, bila EV sudah menjadi market volume. Maka kami memiliki manufaktur yang sudah siap,” imbuh direktur baru dari Daihatsu tersebut.
Jika melihat spesifikasi yang ada di GIIAS 2022, maka Ayla EV dipersenjata baterai berdaya 32 kWh, hal tersebut membuatnya mampu memuntahkan tenaga hingga 81,5 HP.