Indonesia dengan sinar matahari yang begitu melimpah di sepertinya cocok sebagai habitat Lightyear 0, sebuah mobil yang digerakkan dengan asupan tenaga surya.
Mobil pertama yang digerakkan oleh asupan tenaga matahari ini merupakan produk dari perusahaan rintisan asal Belanda,Lightyear yang dikabarkan sudah siap diproduksi masal.
Jarak yang belum terlalu wah, lantaran pengisian daya listrik ke baterai lewat panel surya tergantung pada radiasi sinar mahatari dan temperatur permukaan sel surya.
Lightyear 0 sejatinya adalah sebuah Baterai Electric Vehicle (BEV) yang mengandalkan catu daya listrik dengan cara dicolok. Sedangkan penempatan panel surya pada atap mobil ini bida dimaksudkan sebagai range extender. Jelasnya mobil ini digerakkan oleh listrik yang diasup melalui colokan dan juga panel surya. Hanya saja jika hanya mengandalkan panel surya, maka pengisiannya baterai 60 kWh milik mobil ini relatif lama hingga tidak praktis. Sehingga salah satu pengisian cepatnya bisa diakselerasi dengan mencolokkan kabel pengisiannya.
Lalu berapakah jarak tempuh apabila semua sumber daya di mobil ini digunakan?
Pabrikan mengklaim bahwa jarak tempuh mobil ini di sekitar 625 kilometer dalam metode WLTP. Tapi jika kecepatan rata-ratanya 110 km/jam, maka daya jelajahnya menyusut di angka 560 kilometer.
Salah satu keunikan mobil ini adalah sekali pengecasan penuh, maka bisa digunakan untuk berkendara selama 2 hingga 7 bulan. Namun perlu digarisbawahi, penggunaan ini untuk kebutuhan komuter harian sekitar 35 kilometer/hari dan itupun hanya jika dilakukan pada siang hari.
Mengenai performa, akselerasi 0-100km/jam ditempuh dalam 10 detik. Sedangkan kecepatan puncaknya di 160 km/jam.
Rencananya Lightyear 0 akan diuji coba dan masuk produksi massal pada pertengahan tahun ini. Perkiraan sudah mulai bisa didistribusikan ke konsumen menjelang akhir 2022.
Cocok nih untuk kondisi Indonesia.