Mobil listrik tentu bakal menjadi pilihan masyarakat di masa yang akan datang. Tidak terkecuali masyarakat Indonesia karena mobil listrik memiliki berbagai keuntungan dibandingkan mobil bermesin konvensional.
Kemenperin sendiri membocorkan road map atau kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ditargetkan dalam 10 tahun mendatang, bakal banyak mobil listrik yang melintas di jalanan Indonesia.
"Kalau peta jalan sudah kita rumuskan dan ambil perspektif berdasarkan pemikiran bersama dengan para produsen. Jadi peta jalan ini berlaku untuk sebelum pandemi dan sesudah pandemi itu yang kita rancang, dalam Perpress 55 (Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan) mengamanatkan dan itu sudah kita selesaikan semua," ujar Taufik Bawazier selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian dalam acara Webinar Diskusi Virtual Industri Otomotif yang bertajuk 'Upaya Pemerintah Bangkitkan Industri Otomotif dari Dampak Pandemi Covid-19 (12/11).
Taufik mengatakan pada 2025 Kemenperin menargetkan akan ada 20 persen kendaraan ramah lingkungan di pasar Indonesia.
"Pada 2025 jika melihat rencana ini akan ada 20 persen kendaraan yang sudah berbasis Low Cost Emission Vehicle yang di dalamnya ada mobil berbasis listrik, hybrid dan plug-in hybrid, dan kita juga mengembangkan ruang-ruang untuk kendaraan Bio Ethanol dan bio solar seperti program yang disampaikan Pak Jokowi," ujar Taufiek.
Taufiek juga mengatakan jika target kendaraan ramah lingkungan sudah menguasai pasar hingga 20 persen maka memberikan peluang kepada teknologi kendaraan ini terus berkembang di Indonesia.
"Jadi kita tunggu investasinya (dari para produsen) untuk kendaraan ramah lingkungan, tidak hanya mobil listrik aja, tapi ada hybrid, plug in hybrid, kita memberikan ruang semua nanti kita koordinasi kepada teman-teman di ESDM (Kementerian ESDM) membangun stasiun pengisian listrik," kata Taufiek.