Computer Security and Industrial Cryptography (COSIC) belum lama ini, mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Perusahaan peneliti yang berada di Belgia itu, mengklaim telah menemukan celah fatal di mobil listrik Tesla Model X. Celah tersebut yakni sebuah sistem keamanan on-board di Tesla Model X dapat dieksploitasi oleh hacker dan pencuri.
Mereka sendiri mempraktekkan peretasan dan pencurian SUV listrik, hanya dengan menggunakan peralatan buatan sendiri yang hanya menghabiskan dana sebesar USD300 atau setara Rp 4,2 juta.
Metode peretasan itu sendiri diunggah oleh COSIC dalam akun YouTube resmi mereka. Salah satu peneliti, Lennert Wouters hanya butuh waktu yang singkat untuk meretas Tesla Model X. Dia mengatakan saat upaya peretasan terjadi, sistem keamanan Tesla Model X memang berupaya melakukan proteksi.
Hanya saja dalam upaya proteksi itu sama sekali tidak ada bentuk validasi kepemilikan mobil. Titik itulah yang akhirnya bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan.
"Sistem yang ada memang memiliki metode yang baik untuk mengamankan kendaraan. Hanya saja masih ada celah kecil yang justru sangat fatal. Hanya dengan cara yang sederhana, serangan yang dilakukan akan berakibat fatal," jelas Lennert Wouters.
Dia mengaku sudah memberi tahu Tesla tentang celah keamanan tersebut pada Agustus lalu. Start up mobil listrik yang berbasis di Palo Alto, California, Amerika Serikat itu mengaku akan melakukan pembaruan perangkat lunak dalam wkatu dekat. Termasuk memperbaiki celah yang ditemukan oleh COSIC.