OTODRIVER – Penjualan mobil listrik di Tiongkok pada awal Agustus ini masih mengalami tren penurunan, seperti dilansir laman Carnewschina.
Xpeng dikabarkan ada penyusutan permintaan sampai 13 persen, begitu juga BYD yang terkoreksi di kisaran 10 persen, kemudian ada jenama Onvo yang juga terkikis 13 persen. Namun Tesla malah mengalami peningkatan permintaan sampai 22 persen.
Kondisi penurunan itu dikabarkan mulai membuat gusar pabrikan kendaraan non fosil di Tiongkok. Karena biasanya pada bulan Agustus akan terjadi tren membaik dari sisi penjualan.
Rekapan data mingguan dari Li Auto itu dibuat sesuai arahan dari China Association of Automobile Manufacturers (CAAM).
Terindikasi juga atas peta pasar otomotif di Tiongkok saat ini dimana kondisinya penurunan produktivitas industri otomotif serta makin ketatnya persaingan antar produk mobil yang berbahan bakar fosil.
BYD masih memimpin pasar EV
Meskipun kondisi pasar dalam kondisi tertekan, nama BYD masih mendominasi penjualan mobil tenaga listrik. Catatan mobil baru BYD yang terdaftar di periode 4-10 Agustus 2025 sebanyak 54.800 unit, turun dari angka 60.930 unit dari akhir munggu bulan Juli.
Masih turun juga sampai 22,4 persen dalam perbandingan year on year yang angka sebelumnya 70.600 unit.
Wuling tercatat bisa laku 14.000 unit, secara year on year naik 41m4 persen yang tadinya sebanyak 9.900 unit.
Tesla mencatat besaran unit yang terdaftar di tangan pembeli sebanyak 13.400 atau naik 21,6 persen. Naik juga jika dibandingkan pencapaian minggu terakhir bulan Juli yang angkanya 11.020 unit.
Penurunan dialami pula oleh produk-produk Leapmotor sebanyak 8,7 persen ke angka 9.300 unit dari rentang minggu sebelumnya yang 10.181 unit.
Xpeng bisa melepas 7.900 unit dan itu turun 12,9 persen dari besaran 9.071 unit. Namun dari perbandingan year in year ada kenaikan 229,2 persen (2.400 unit).
Sejumlah analisa menjelaskan tren perlambatan tersebut karena empat hal utama:
- Perang harga dan depresiasi nilai produk.
- Pemerintah Tiongkok mulai mengurangi beragam insentif terhadap produsen kendarana listrik.
- Perlambatan perluasan jaringan charging station.
- Penurunan tren ekspor mobil listrik secara global. (EW)
