Tesla, Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), mengaku bahwa salah satu produknya yakni Tesla Model 3 mendapatkan subsidi. Namun produk yang dimaksud adalah yang dibuat di Cina.
Seperti yang dilansir Paultan, Tesla mendapatkan subsidi untuk Model 3 buatan Cina tersebut atas program New Energy Vehicle (NEV), sebuah program subsidi di negara tirai bambu. Menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina, dua varian dari Tesla Model 3 dinyatakan telah terdaftar untuk program subsidi NEV.
Produsen kendaraan listrik besutan Elon Mask itu bertujuan untuk memproduksi lebih dari seribu kendaraan per minggu dari pabrik produksi Shanghai, dan berencana mengirimkan mobil-mobil tersebut sebelum Tahun Baru Imlek yang akan datang pada akhir Januari 2020.
Pada tahap awal, pabrik Tesla di Cina memiliki kapasitas tahunan yang diperkirakan mencapai 250 ribu kendaraan atau 4.800 kendaraan per minggu, di mana 150 ribunya dialokasikan untuk memproduksi Model 3.
Tesla sendiri membuat kesepakatan awal dengan pemerintah Cina untuk membangun pabrik globalnya di Shanghai pada Juli tahun lalu, dan Tesla setuju setahun kemudian membayar pajak tahunan pembangunan untuk Cina sebesar 2,23 miliar yuan (Rp 4,4 triliunan).
Persyaratan sewa seperti yang ditetapkan oleh pemerintah Shanghai menyatakan bahwa Tesla harus mulai menghasilkan pendapatan pajak tahunan pada akhir 2023, jika tidak mereka berisiko kehilangan tanah yang dibeli Tesla seharga US $ 2 miliar (Rp 28 triliunan) pada 2018.
Soal harga, Tesla Model 3 buatan pabrik Cina banderolnya mulai dari 355.800 Yuan (Rp 709,1 jutaan). Dan menurut laporan yang ada bahwa konsumen Tesla Model 3 akan mendapatkan subsidi hingga 25.000 Yuan (Rp 49.8 jutaan) yang diberikan oleh pemerintah.