10 tahun lalu, mungkin masih banyak yang berpikir jika kendaraan ramah lingkungan, terutama mobil listrik adalah hal yang akan sulit beredar di Indonesia. Namun tahun ini, makin banyak produsen yang siap menghadirkannya di sini.
Kabar terbarunya adalah bocoran kehadiran Nissan Leaf yang terkuak dari daftar yang dikeluarkan lewat Permendagri 2021. Hal tersebut membuat Leaf siap berhadapan dengan Hyundai Ioniq di pasar Indonesia. Lalu bagaimana peta persaingan keduanya?
Tentu menarik mengomparasi keduanya. Ini karena segmen keduanya yang nyaris sama, yakni mobil kompak 5-seater atau C Segment. Tampilan depannya juga mengusung tampilan sporty dengan headlamp bersudut tajam.
Jika Ioniq menawarkan desain grille yang serba tertutup, maka lain halnya dengan Leaf yang mempertahankan desain V-Shape seperti pada keluarga Nissan lain yang bermesin BBM konvensional.
Perbedaan signifikan keduanya justru ada di bagian buritannya. Di mana Ioniq merupakan mobil bertipe liftback dengan sedikit 'buntut' pada bagian belakang. Namun bukaan pintunya tak menyertakan kaca belakang.
Sedangkan Leaf merupakan hatchback murni yang berarti bagian belakangnya berdesain lebih rata tanpa adanya 'buntut'. Bukaan pintu belakangnya menyertakan kaca, sehingga lebih luas untuk akses barang.
Foto: Beny
Dari sisi dimensi, Ioniq memiliki total panjang 4.470 mm, lebar 1.820 mm hingga tinggi 1.475 mm. Serta wheelbase yang tertera sepanjang 2.700 mm.
Leaf yang memasuki generasi ke-2 (ZE1) yang sebenarnya pernah diuji di Indonesia pada 2019 silam secara dimensi juga mirip. Di mana panjangnya 4.480 mm, lebar 1.790 mm dan tinggi 1.540 mm. Ukuran wheelbase Leaf juga 2.700 mm.
Performa
Sama-sama bermain di segmen mobil listrik, sektor performa bisa jadi salah satu perhatian calon konsumennya. Di sektor ini, Hyundai membekali Ioniq dengan motor listrik PMSM bertenaga 136 ps/100kW dan torsi maksimum 295 Nm.
Mobil tersebut juga dilengkapi dengan charger on-board 7,2 kW. Dengan baterai 38,3 kWh yang dapat diisi penuh dalam 6 jam ini, daya tempuh Ioniq diklaim mencapai 373 km.
Foto: Beny
Sementara Leaf mengandalkan motor listrik bertipe EM57 yang mengeluarkan daya 150 ps/110 kW dan torsi 320 Nm. Untuk menggerakannya terdapat baterai sebesar 40 kWh.
Daya jelajahnya mencapai 220 km dalam kondisi baterai penuh. Untuk pengecasannya dibutuhkan waktu hingga 8 jam dengan charger 6,6 kW. Sedangkan sistem quick charging juga tersedia dengan pengisian hingga 80 persen selama 40 menit saja.
Harga
Pembeli mobil listrik mungkin bukanlah pemilik pemula yang baru pertama kali mempunyai mobil. Sehingga soal harga bukan jadi patokan utama pembeliannya.
Namun sebagai gambaran, harga On the Road (OTR) Ioniq Electric mulai di angka Rp 637.000.000 hingga Rp 677.000.000. Sedangkan dari daftar Permendagri 2021, harga NJKB hanya Rp 413 juta.
Leaf bisa dijual di atas harga tersebut karena angka NJKB saja sudah mencapai Rp 534 jutaan.
Ioniq menawarkan harga jual yang lebih terjangkau dengan daya jelajah jauh. Serta waktu pengecasan yang lebih singkat.
Namun meski dijual lebih mahal, Leaf menawarkan performa yang lebih tinggi dan kemudahan akses kargo dengan pintu hatchback. Selain itu, Leaf juga tercatat sebagai mobil listrik terlaris ke-3 di dunia. Jadi pilih yang mana?