Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Gunakan Platform Heartect, Suzuki Klaim Mampu Pangkas Emisi

Berita
Selasa, 25 Februari 2025 08:00 WIB
Penulis : Suryo Sudjatmiko
Heartect Platform (Foto : Otodriver/Suryo Sudjatmiko)


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

OTODRIVER - Suzuki menggunakan platform Heartect sejak 2014 sebagai saka guru baru bagi mobil bersasis monokok miliknya. Dan platform ini akan segera menjadi konstruksi semua model baru Suzuki ke depannya.

Prinsip dasar dari  heartect ini adalah menghasilkan bodi dengan bobot ringan namun tetap mengedepankan safety dan ini erat hubungannya dengan penekanan karbon netral.

“Heartect merupakan konstruksi unik dari Suzuki yang mampu mereduksi bobot kendaraan tetap menghadirkan konstruksi bodi yang kokoh dan kuat,” tutur Vice President, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Hoshino Masaharu, dalam sebuah diskusi dengan awak media pekan lalu.

“Bobot yang ringan akan membantu untuk menekan penggunaan bahan bakar ataupun energi yang lebih besar. Dengan bobot yang ringan maka bisa menghasilkan efisiensi yang lebih baik. Konsep ini akan terus diterapkan pada mobil-mobil baru kami,” sambung Masaharu. 

BACA JUGA

Lebih lanjut lagi Masaharu mengatakan bahwa Heartect punya filosopi rangka Sho Sho Kei Tan Bi, yang mengacu pada bodi ringan namun tetap safety.

Hoshino Masaharu dan salah satu kerangka Heartect yang dipajang di IIMS 2025 (Foto : Otodriver/Suryo Sudjatmiko)

Dengan sasis Heartect mobil-mobil Suzuki yang menggunakannya punya bobot lebih ringan hingga 200 kg dari rata-rata bobot mobil produksi manufaktur lainnya.

“Hasil pengujian kami, mobil dengan konstruksi Heartect mampu memangkas  6% lebih sedikit,” sambungnya.

Saat ini model Suzuki yang sudah menggunakan sasis Heartech dan sudah dijual di Indonesia adalah Ignis, Baleno, Ertiga dan XL7.  

Masaharu mengatakan bahwa Heartech ini tidak diterapkan pada mobil Suzuki yang menggunakan sasis tangga seperti halnya Suzuki Jimny. Namun demikian ia menambahkan bahwa sistem ini bisa diterapkan pada mobil-mobil EV.

“Untuk EV memang ada perbedaan dengan mobil ICE (bermesin konvensional). Kehadiran baterai yang besar mengharuskan adanya penyesuaian, tapi pada prinsipnya bisa digunakan,” sambung pria yang punya reputasi sebagai salah satu desainer terbaik dari Suzuki ini.

Dalam hal mobil listrik, platform Heartect  ini sudah digunakan pada  Grand e Vitara yang sudah diluncurkan di India belum lama ini. (SS)


Tags Terkait :
Suzuki Heartect
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Suzuki Fronx Untuk Pasar Indonesia Pakai Baut Roda 4 Atau 5? Ini Prediksi Kami

1 hari yang lalu

Berita
Gunakan Platform Heartect, Suzuki Klaim Mampu Pangkas Emisi

2 minggu yang lalu


Berita
Suzuki Fronx Hadir Di IIMS 2025 Berwujud ‘Tengkorak’

1 bulan yang lalu


Berita
Suzuki Luncurkan Sedan Seharga Rp 119 Jutaan

2 tahun yang lalu


Berita
Suzuki Karimun Kembali Melantai, Simak Spesifikasi Terbarunya

3 tahun yang lalu


Berita
Apa Kabar Celerio? Model Barunya Kini Jauh Lebih Menarik

3 tahun yang lalu

Komparasi
Komparasi Spek Ayla X VS Ignis GX AGS

4 tahun yang lalu


Berita
Suzuki Ignis Sisa Stok Lebih Murah Hingga RP 10 Juta!

4 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Denza N9 Siap Hadir Di Indonesia, Lebih Besar Dari Land Cruiser 300 Dan Tank 500

20 jam yang lalu


Berita
MG Motor Siapkan 17 Model Baru Hingga 2027, Dari Mobil Bensin Hingga EV Dengan Jangkauan 1.000 Km

20 jam yang lalu


Berita
Melihat Langsung MG ZS Hybrid Yang Segera Dijual Di Indonesia, Diprediksi Rp 300 Jutaan

21 jam yang lalu


Tips
Radiator Anda Berkarat? Ini Penyebabnya

23 jam yang lalu


Bus
Tarif Spesial Bus Double Decker Damri, Ruta Jakarta-Surabaya-Malang Hanya Rp 400 Ribu

23 jam yang lalu