OTODRIVER – GIIAS 2025 menjadi ajang unjuk gigi kreativitas modifikasi Daihatsu. Modifikasi ini digarap sosok kreatif Gofar Hilman dan National Modificator & Aftermarket Association (NMAA).
Daihatsu memamerkan tiga mobil modifikasi, yang terdiri dari dua Gran Max dan satu Ayla. Ketiganya dirombak total dengan gaya yang menggugah nostalgia dan tren terkini.
Menurut Hari Wicaksono, Promotion & Digital Marketing Department Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), kolaborasi ini bukan yang pertama. "Gofar sudah kerja bareng sejak 2018. Dia punya gaya yang khas dan mampu menghadirkan kebahagiaan lewat karya modifikasinya," ujarnya.
Hari menjelaskan bahwa Gran Max dan Ayla dipilih karena merepresentasikan kekuatan Daihatsu di dua segmen utama.
Gran Max adalah pemimpin pasar kendaraan semi komersial, dengan angka penjualan kumulatif mencapai 871.000 unit dan penguasaan pasar hingga 64 persen. Sementara Ayla merupakan LCGC pertama dari Daihatsu dan masih menjadi kendaraan paling terjangkau hingga saat ini.
“Kami ingin menyampaikan pesan 'Bahagia Sejak Pertama' tidak hanya kepada pengguna kendaraan penumpang, tapi juga pengguna kendaraan komersial,” tambah Hari.
Dalam proyek ini, Gran Max dimodifikasi dalam dua versi berbeda. Diantaranya Gran Max Taft Guy dan Gran Max City Pop, sementara Ayla tampil dalam gaya Retro Future. Proyek ini dikerjakan dalam waktu yang ketat dan sarat kreativitas.
Andre Mulyadi, Founder NMAA sekaligus modifikator utama proyek ini, mengungkapkan bahwa keterbatasan waktu justru menambah tantangan sekaligus keseruan.
"Semua bagian modifikasi melibatkan pelaku industri lokal. Ban menggunakan GT Radial, jok dikerjakan oleh Vertu Concept dan Axis Bandung, sementara body kit memakai GH Style lokal," ucapnya.
Gofar menambahkan jika Gran Max Taft Guy itu membawa kembali memori kejayaan Daihatsu Taft dan Hijet.
"Mobil ini dibikin kekar dengan kap mesin tinggi, gril dan garis bodi mirip Taft, serta sentuhan California style pada spion. Warnanya hijau army yang sedang tren di Jepang,” katanya.
Interior Gran Max Taft Guy dilengkapi jok tartan hitam dan konde ban serep di belakang untuk memberi kesan retro sekaligus tangguh.
Sementara itu, Gran Max City Pop dihidupkan dengan nuansa nostalgia khas angkot C01 asal Ciledug, lengkap dengan dominasi warna kuning cerah.
"Kita ingin tampilkan sisi ceria dan nostalgia dari Hijet dan dunia angkot. Interiornya bernuansa coklat, dan bagian belakang diberi bumper tambahan untuk memperkuat kesan gaya jalanan," jelas Gofar.
Berbeda dengan Gran Max yang hadir dalam dua versi, Ayla hanya dibuat satu versi namun pengerjaannya lebih ekstrem. Menurut Gofar Hilman, seluruh pengerjaan dilakukan dalam waktu hanya empat hari.
"Ayla Retro Future ini 70 persen komponennya diubah. Kap mesin, bumper depan, lampu depan bulat—gue lagi suka banget lampu bulat—semuanya dibikin ulang. Warnanya juga lagi tren banget, hijau mint dan putih, ditambah pinstriping cat manual pakai tangan dari Toothless,” terang Gofar.
Menariknya, mobil ini juga dibekali sistem air suspension dan mengusung konsep visual ala gim Grand Theft Auto. (IP)
