OTODRIVER – Sebuah sedan BMW dengan nomor polisi P 805 INI viral karena terbang dari jalur tol Krian-Gresik yang belum rampung, akhir pekan lalu (5/4).
Diketahui, mobil tersebut tengah diisi dua orang dewasa dan melompat setinggi 5 meter, kemudian terhempas di median jalan di bilangan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Gresik. Area kecelakaan tidak jauh dari exit tol Kebomas.
Seperti dikutip dari Detik.com, malam itu sedan tersebut dikemudikan oleh Moch. Rudie Heru Komandono (62), dan penumpang Endang Sri Wahyuni (48), keduanya warga kota Surabaya, diduga menerobos ke jalur yang belum terhubung melalui celah beton penghalang. Sebagaimana disampakan Kasat Lantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda, muncul dugaan kalau Heru menuju arah jalan berdasarkan Google Map.
Sejatinya memang janggal ketika ada akses di jalan tol yang tidak wajar namun pengemudi seperti tidak menaruh curiga, bisa dilihat dari cuplikan CCTV yang beredar dimana kecepatan laju mobil tidaklah rendah sebelum melayang beberapa meter sebelum terhempas.
“Fasilitas jalan yang belum memenuhi syarat atau belum diresmikan, wajib untuk diamankan dengan maksimal dan di-check berkala,” wanti Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, dalam pesan singkat yang diterima Otodriver (9/4).
Selanjutnya dijelaskan lagi oleh Sony, pengawasan proyek jalan yang belum jadi jadi tanggung jawab instansi terkait dan pelaksana proyek.
Meski begitu, ”Menyalahkan pihak lain menurut saya malah kurang bijaksana, jadi lebih fokus kepada si pengemudi yang harus paham berkendara secara benar.”
Salah satu tanda kecakapan pengemudi adalah bisa membaca potensi bahaya di jalan, ”Karena salah jalan dan berujung celaka, sekalipun menggunakan Google Map, itu 90 persen kesalahan pengemudi.”
Saat mencoba menggambarkan kondisi di akses masuk ke lokasi jalan yang belum tersambung itu, Sony menyebutkan bahwa adanya pembatas seharusnya membuat pengemudi sedan nahas itu menaruh curiga.
“Setelah itu berhenti untuk memastikan keamanannya, cek ulang Google Map untuk memastikan arahnya dan melihat kondisi di depannya dengan lampu jauh, jangan maksakan diri, kalau enggak yakin putar balik atau maju perlahan,” analisanya lagi.
Ia memungkaskan bahwa bantuan teknologi seperti Google Map hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi yang enggak dikenal. (EW)