Dalam beberapa waktu belakangan terdengar kabar bahwa PO legendaris Pahala Kencana diakuisisi oleh raksasa transportasi nasional yaitu Blue Bird.
Secara kasat mata memang bukan hal yang aneh kalau operator yang pernah merajai jalur Pantura di dekade 90-an itu dikabarkan menerima pinangan calon ‘pemilik baru’. Tak lain karena sedikitnya inovasi baik bodi bus maupun pembaharuan servis dari operator yang bermarkas di kawasan kelapa Gading, Jakarta Utara itu.
Namun saat dihubungi langsung (21/3), pihak Blue Bird menampik keterkaitan mereka dengan informasi tentang ‘akuisisi’ PO Pahala Kencana.
Sejurus kemudian ia menjelaskan lewat pernyataan resmi,”Pihak Cititrans, yang berada di bawah naungan PT Blue Bird Tbk, ingin menjelaskan bahwa tidak ada kebenaran dalam kabar tentang akuisisi PO Pahala Kencana. Kami ingin menekankan bahwa fokus kami saat ini adalah pada penyediaan layanan shuttle antar kota melalui merek Cititrans dan Citiflyer. Informasi terbaru seputar perusahaan akan kami sampaikan secara transparan kepada publik.”
Rudi, begitu ia biasa dipanggil, menerangkan lagi bahwa aksi korporasi lewat Cititrans dan Citiflyer juga tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan ambil alih rute yang tadinya dijalankan pihak Pahala Kencana.
Pria yang juga pernah jadi Head & PR Digital PT Suzuki Indomobil Motor itu menyebutkan bahwa rencana-rencana yang berkaitan dengan Cititrans dan Citiflyer merupakan kegiatan internal murni dari pihak Blie Bird Group.
Cititrans akhir-akhir ini acap disebut sedang bersiap untuk menjalani operasional sebagai operator jadwa reguler. Apalagi sejumlah calon besutan perusahaan yang berdiri tahun 2005 itu sudah muncul di ruang finishing sebuah perusahaan karoseri.