OTODRIVER - Pada umumnya, hybrid electric vehicle (HEV) dilengkapi dengan dua baterai yakni High Voltage Battery dan baterai konvensional 12 Volt.
Namun tidak demikian dengan All New Hyundai Santa Fe Hybrid, SUV ini dilengkapi dengan tiga baterai sekaligus. Satu baterai tambahan itu mereka sebut sebagai lithium battery module.
Mengapa SUV negeri Ginseng ini menggunakan satu baterai lagi ?
High Voltage Battery
Baterai high voltage ini adalaha baterai utama yang memberi support pada sistem hibrida mobil ini. ”High voltage battery menjadi baterai yang jadi suplay utama bagi motor listrik pada sistem hibrida Santa Fe,” terang Product Expert Assistant Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan saat ditemui di Garut, Jawa Barat, Rabu (04/12/2024).
Dalam hal ini Santa Fe menggunakan high voltage battery berbasis bahan lithium dengan kapasitas 1,49 kWh.
Baterai Konvensional 12 Volt
Baterai kedua adalah baterai berkapasitas 12 Volt yang biasa ditemukan juga pada mobil konvensional. Baterai ini memiliki tugas untuk mengaktifkan beberapa perangkat eletronik seperti lampu-lampu, klakson, audio, head unit dan lain sebagainya. Ia mendapat suplai dari alternator mobil.
Lithium Battery Module
Baterai ketiga yang disebut sebagai lithium battery module. Baterai ini menggunakan jenis Lithium-ion namun kapasitasnya jauh lebih kecil yakni 12 volt (0,012 kW) saja.
Baterai ketiga ini untuk mengalirkan arus pada beberapa perangkat elektronik yang selalu ‘on’ walaupun kondisi mesin mobil mati.
Perlu diketahui bahwasanya Hyundai Santa Fe punya fitur Bluelink yang selalu ‘on’ meskipun mobil sudah dalam kondisi mati (off). Perangkat yang harus selalu mendapatkan suplay listrik itu adalah fitur Bluelink yang harus selalu update
Bonar menjelaskan bahwa sistem Bluelink butuh asupan listrik terus menerus karena selalu melakukan update sehingga akan terus menerus hidup (on) walaupun mobil sudah dimatikan (off).
”Baterai ini memberikan listrik ke beberapa perangkat elektronik yang harus bekerja terus menerus walaupun mobil dalam keadaan mesin mati (off)," jelas Bonar. ”Proses update terus menerus pada Bluelink ini tidak mungkin mengambil daya dari aki biasa, karena membuka peluang resiko aki tekor. Jadi memang butuh suplai daya secara independen." imbuhnya.
Sebagai informasi, sistem Bluelink ini merupakan platform teknologi yang memberikan akses pemilik Hyundai untuk terhubung dengan mobilnya melalui aplikasi pada smartphone.
Melalui Bluelink, mobil dan pemiliknya akan terhubung dengan Call Center Hyundai selama 24 jam saat pemilik kendaraan membutuhkan layanan darurat. Pada Bluelink ini terdapat layanan OTA (Over The Air) updates yang memungkinkan software melakukan update di manapun, kapan pun.
Bluelink ini mensuport beberapa fitur seperti Find My Car, Remote Engine Start/Stop, Remote Door Lock/Unlock hingga Remote Open/Close Windows.
Lebih jauh lagi dijelaskan bahwa kapasitas lithium battery module ini hanya 12 volt saja alias sama dengan aki mobil biasa.
Sesuai dengan namanya, lithium battery module ini menggunakan material lithium. ”Baterai lithium kecil ini di atas kertas punya usia pakai yang jauh lebih panjang dari pada baterai aki biasa yang umumnya menggunakan jenis lead acid,” terang Head of Technical and Quality Management PT HMID dalam kesempatan yang sama.
Pria yang akrab disapa Sugi ini membeberkan bahwa antara baterai aki ini dengan Lithium Battery Module terkait secara seri. ”Saat terjadi regenerative braking, maka pengisian daya sekaligus terjadi pada lithium battery module dan aki konvensional. (SS)