OTODRIVER - Mobil listrik digembar-gemborkan sebagai masa depan otomotif dunia. Mobil yang digerakkan sepenuhnya oleh tenaga listrik diharapkan menjadi mobil paling ramah lingkungan.
Tapi apakah hal tersebut benar?
Menurut laporan terbaru dari American Council fo an Energy Eficient Economi (ACEEE) menunjukkan bahwa mobil paling ramah lingkungan bukannya mobil yang murni digerakkan oleh tenaga baterai (Battery Electic Vehicle)
“Yang menentukan adalah bentuk bodinya, teknologi yang ada di dalamnya, dan berat keseluruhannya,” kata Peter Huether, peneliti senior bidang transportasi di ACEEE.
Analisis menunjukkan bahwa BEV tidak cukup menjamin sebagai mobil paling ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan bobot, ukuran baterai dan efisiensi secara keseluruhan menjadi hasil yang dipertimbangkan.
Sebagai contoh, truk listrik raksasa dengan bobot yang sangat masif memiliki emisi jejak karbon yang lebih kecil dibandingkan dengan truk berukuran sama yang menggunakan bahan bakar fosil. Namun keduanya masih kalah dengan kendaraan berbahan bakar gas yang lebih kecil yang dilengkapi dengan teknologi hybrid, khususnya PHEV.
Laporan GreenerCars menganalisis 1.200 mobil yang tersedia pada tahun 2024, menilai emisi karbon dioksida kendaraan saat berada di jalan dan juga emisi dari pembuatan mobil dan baterai.
Ini bukan pertama kalinya kendaraan plug-in menduduki puncak daftar GreenerCars; Prius Prime juga menang pada tahun 2020 dan 2022. (SS)