OTODRIVER- Setelah sebelumnya di tahun 2023, Mercedes-Benz melakukan recall ribuan unit akibat kecurigaan atas fungsi pompa bahan bakar. Maka tahun ini pabrikan Jerman ini harus memanggil tak kurang dari 100 ribuan unit SUV model GLE dan GLS yang beredar di Amerika Serikat untuk mendapat perbaikan khusus.
Untuk GLS dan GLE produksi 2020-2023 diduga ada potensi gangguan atas software pada kerja transmisi yang bisa membuat mobil jadi stall. Sementara pada GLE lansiran 2024, ada titik pengelasan pada dudukan pedal rem yang dianggap kurang kokoh.
Khusus masalah pada GLE dan GLS produksi 2020-2023, lebih spesifik lagi terjadi pada unit yang bermesin enam silinder dengan transmisi sembilan percepatan.Baik GLE dan GLS yang diindikasikan ada potensi gangguan merupakan produksi dari pabrik Mercedes-Benz yang ada di Alabama. Pabrik ini beroperasi perdana tahun 1997.
Saat mobil berada di jalan raya, kondisi mesin mati mendadak bisa menyebabkan tertabrak dari arah belakang. Meskipun sebenarnya tidak ada masalah sama sekali dalam proses menghidupkan lagi mesin mobil.
Secara lebih detail, kejadian itu membuat 32.308 unit GLE 450 dan 72.763 unit GLS 450 harus dipanggil ke bengkel jaringan Mercedes-Benz di seantero Amerika Serikat untuk diperbaiki secara percuma alias gratis.
Proses pemanggilan akan mulai dilaksanakan pada bulan April nanti.
Sebenarnya, seperti dikutip dari laman Carscoops, masalah ini sudah terdeteksi pada bulan Maret tahun 2022. Namun potensi masalah dan juga komponen yang dicurigai baru dipastikan pada bulan Mei tahun lalu. Itupun setelah muncul sejumlah kejadian nyata atas mobil yang dimiliki konsumen.
Lalu bagaimana dengan kondisi di Indonesia?
"Sejauh ini tidak ada pemberitahuan recall untuk kedua model tersebut di Indonesia," jelas Kariyanto Hardjosumarto, Sales and Marketing Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) saat dihubungi OtoDriver, Rabu (28/02)( EW)