OTODRIVER – Saat ini produk Mazda yang diedarkan di Indonesia sudah merupakan model termutakhir,”Saat ini unit yang kami edarkan sudah masuk di generasi 6.0 dan 7.0 sudah termasuk produk tercanggih di kelasnya, dan ini berlaku juga untuk produk Mazda yang diedarkan secara global,” sebut Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) pemegang merek Mazda di Indonesia.
“Saat ini produk Mazda yang kami edarkan dan masuk seven generation adalah Mazda3 Hatchback, CX-60, dan CX-30,” ujar Ricky saat ditemui OtoDriver di Jakarta, Selasa (06/08).
Hal itu pula yang meyakinkan dirinya bahwa setiap unit Mazda yang beredar di Indonesia saat ini punya daya tarik spesial bagi konsumen nasional. “Hal-hal pertama yang menjadi daya tarik setiap mobil Mazda dari beberapa kali kami melakukan kegiatan pameran, termasuk di GIIAS 2024 yang lalu adalah soal desain dan juga teknologi yang ada di setiap model,” jelasnya lebih lanjut.
“Secara khusus kami menempatkan seluruh kru penjualan kami adalah individu yang sudah kami seleksi secara khusus, hanya yang masuk kategori ‘top sales’ yang bertugas selama GIIAS tahun ini,” ungkap Pramita Sari, Marketing & Communications General Manager PT EMI dalam kesempatan yang sama.
Strategi tersebut menurut Ricky ditujukan agar preposisi produk Mazda bisa benar-benar tereksplorasi bagi calon peminat Mazda. “Tentu selain soal good price, salah satunya tentang diskon, soal berbagai keunggulan Mazda dalam hal desain, fitur, maupun teknologi dan berbagai turunannya bisa dijelaskan dan dapat dipahami oleh calon pembeli Mazda karena produk-produk kami termasuk segmen premium,” jabarnya panjang lebar.
Suku cadang akan langsung dipesan dari Jepang
Selama gelaran 10 hari tersebut didapuk 833 unit di mana CX-5 menjadi produk paling banyak diminati konsumen, 28,5 persen atau sebanyak 237 unit.
Produk lain yang banyak mendulang penjualan adalah Mazda CX-3 (26,8 persen, 223 unit), Mazda CX-60 (12,7 persen atau 106 unit), Mazda CX-30 (5,5 persen atau setara 46 unit),dan Mazda3 Hatchback (16,1 persen, setara 134 unit).
Selama perhelatan sepuluh hari itu pihak Mazda Indonesia juga mendapat insight tambahan atas pola pembelian unit dari konsumen, 60 persen transaksi dilakukan secara tunai, sisanya dilakukan melalui perusahaan pembiayaan.
Tak lupa juga Ricky menyebutkan bahwa ia juga menengarai ada pergerakan masuknya unit Mazda yang ‘lama’ saat ini makin banyak yang masuk ke bengkel resmi Mazda. “Terus terang kalau di bengkel resmi semua peralatan yang tersedia memang sesuai dengan unit yang beredar di Indonesia, termasuk pemahaman para mekanik kami,” tegasnya.
Bahkan ia juga meyakinkan bahwa jika ada suku cadang yang tidak ready di bengkel resmi maka akan dilakukan pemesanan langsung ke Jepang. “Tidak lagi pakai jalur ke negara-negara lain di sekitar Indonesia,” pungkasnya. (EW)