OTODRIVER – GAC Aion Y Plus telah resmi meluncur di Indonesia. Mobil listrik ini hadir dalam dua varian, yakni varian Exclusive dan juga Premium.
Varian Exclusive yang dipasarkan dengan harga Rp 415 juta memiliki jangkauan 410 km. Sedangkan varian Premium dengan harga Rp 475 juta memiliki range 490 km.
Namun perlu diketahui, range dari Aion Y Plus merupakan cara pengetesan metode New European Driving Cycle alias NEDC.
Dan menariknya, Aion Y Plus tidak memiliki catatan pengetesan yang dilakukan Worldwide Light Vehicle Test Procedure (WLTP). PAda saat peluncuran resminya, kami pun melempar pertanyaan soal berapa perhitungan range menurut WLTP namun tidak mendapatkan jawaban.
Secara umum, pengetesan yang dilakukan oleh WLTP memiliki hasil yang lebih realistis dibandingkan NEDC. Seperti disitat dari JDPower (22/6), NEDC melakukan tes yang berbasis di laboratorium dengan kondisi-kondisi ideal. Hasilnya angka jarak tempuh maksimal yang didapat relatif jauh, tapi dianggap kurang realistis.
Dari sumber yang sama, tes WLTP meliputi durasi pengetesan lebih lama, jarak lebih jauh, dan perbandingan lebih seimbang antara simulasi berkendara di lingkungan urban dan non urban. Sehingga metode ini kini dianggap lebih realistis meski secara garis besar angka range EV yang dihasilkan WLTP lebih kecil dibandingkan NEDC.
Ambil contoh BYD Dolphin. Mobil ini memiliki dua klaim range, yakni 490 km berdasarkan metode NEDC dan juga 425 km untuk klaim WLTP.
Tetapi, salah satu situs Malaysia carsifu.my mengungkapkan bahwa GAC Aion Y Plus untuk varian baterai 63,2 kWh atau varian teratasnya memiliki range 430 km berdasarkan perhitungan WLTP. (AW).