Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI, pemerintah mendatangkan puluhan bus untuk mendukung tranpsortasi semua partisipan perhelatan akbar itu. Pihak Kementerian Perhubungan yang menjadi penanggung jawab kegiatan itu.
Sebulan terakhir juga telah dilakukan ramp check di terminal Tirtonadi di kota Solodan terminal Purabaya di Sidoarjo. Keberangkatannya telah dilakukan terakhir pekan lalu melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya (8/8).
Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan, telah mengirimkan bantuan berupa 97 unit bis pariwisata asal Pulau Jawa, ke Kota Balikpapan, sebagai sarana transportasi massal dari Kota Balikpapan menuju ke Ibukota Nusantara atau IKN.
Dari total 97 unit bus pariwisata ini, sebagian telah diberangkatkan ke IKN untuk mengangkut para petugas dan panitia, yang terlibat dalam rangkaian pelaksanaan upacara 17 Agustus 2024 di IKN.
Salah seorang staf Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Maulana, mengatakan bantuan bis pariwisata ini, bukan hanya digunakan untuk mengangkut para tamu undangan saat pelaksanaan upacara 17 Agustus di IKN, juga akan digunakan sebagai sarana transportasi bagi para petugas yang terlibat dalam rangkaian kegiatan bersejarah itu.
“Bus ini sebetulnya diperuntukkan bukan hanya untuk tamu, juga untuk petugas,” kata Maulana saat ditemui di Kota Balikpapan, akhir pekan lalu (11/8). Seerti dikuti dari Berita Satu.com.
Menurut Maulana, tujuan penggunaan bus pariwisata ini, merupakan upaya dari Pemerintah untuk mengurangi jumlah kendaraan yang masuk menuju ke IKN saat hari pelaksanaan upacara 17 Agustus berlangsung.
Pasalnya, dengan menggunakan bis pariwisata ini, maka jumlah kendaraan yang masuk ke IKN bisa lebih efisien.
“Secara umum kita mendorong untuk pakai bis dimana mengefisiensi pergerakan, jadi bukan sekedar EV-nya tapi bagaimana dari yang biasanya orang kalau ke acara HUT RI pakai kendaraan yang kecil-kecil, kita mau mendorong orang pakai angkutan umum,” lanjutnya.
Semua bus sudah ramp check di terminal Trtonadi Solo dan terminal Purabaya Sidoarjo
Awalnya Pemerintah berencana menggunakan bus listrik sebagai sarana transportasi menuju ke IKN, namun akibat keterbatasan jumlah populasi bus listrik di Indonesia, maka Pemerintah terpaksa tetap harus menggunakan bus berbahan bakar fosil, namun diklaim tetap mampu mengurangi emisi karbon akibat dampak dari berkurangnya jumlah kendaraan yang masuk ke IKN.
“Sebenarnya secara umum kita berharap bisa langsung mengarah ke bus listrik, tapi mengingat populasi juga, mengingat juga medan yang perlu penyesuaian, yang kita dorong adalah bagaimana mentransformasi dulu dari kendaraan biasa menuju ke kendaraan umum, baru nanti setelah itu selangkah lebih maju lagi ke moda yang lebih green gitu ya, tapi secara prinsip kita sudah mengarah ke jalan yang tepat, mengurangi emisi dari kendaraan yang banyak jadi kendaraan yang lebih kecil, bayangkan 40 mobil bisa kita ganti dengan satu bus,” pungkasnya.
Baca juga: Puluhan Bus Pariwisata Sudah Diberangkatkan Ke IKN
Baca juga: Dithubdar Kemenhub Lakukan Ramp Chek Puluhan Bus Untuk IKN