Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

DPRD DKI: Tarif TransJakarta Akan Naik?

Berita
Jumat, 17 Mei 2024 09:00 WIB
Penulis : Erie W. Adji


Ketua Komisi B DPRD DKI Ismail menyatakan siap menyelenggarakan rapat khusus membahas kenaikan tarif PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) pada pekan depan demi menjamin kepastian bagi pelanggan.

"Kami sudah sepakati akan menjadi agenda prioritas untuk segera adakan rapat khusus mendengar tentang rencana kenaikan tarif TransJakarta," kata Ismail pekan ini (15/5). Ia juga mengakui jika dalam sepekan terakhir kenaikan tarif TransJakarta terus menjadi sorotan yang menimbulkan pro kontra.

Terlebih, hingga kini, secara resmi belum ada pembahasan lebih lanjut antara Komisi B DPRD DKI dengan BUMD maupun Dinas Perhubungan DKI. "Tentunya kita akan mengundang sejumlah pihak terkait baik dari TransJakarta, Dishub sebagai regulator, maupun Dewan Transportasi Jakarta," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

BACA JUGA

"Tujuannya nanti kita yakini untuk kebaikan bersama, baik masyarakat sebagai pengguna maupun menciptakan lingkungan yang lebih bersih lagi," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo, menyatakan pihaknya masih melakukan kajian terkait wacana kenaikan tarif TransJakarta. "Memang sudah banyak usulan untuk kenaikan tarif, tapi kembali lagi kami terus melakukan kajian," kata Syafrin.

Namun diingatkan Syafrin, nantinya kajian ini akan dilakukan penyesuaian yang diusulkan kepada DPRD DKI hingga mendapatkan persetujuan. "Sebelum ada penetapan dari DPRD, tidak akan ada kenaikan tarif," tegasnya.

Sejak beroperasi, tarif TransJakarta sebesar Rp3.500 masih setia dinikmati oleh masyarakat.

Pada 2023 jumlah penumpang harian TransJakarta mencapai rekor tertinggi hingga 1.174.098 penumpang per hari. Lalu, jumlah armada yang beroperasi pada perkiraan (prognosa) 2023 sebanyak 4.348, sedangkan pada 2024 ditargetkan bertambah menjadi 4.728 armada.

Didesak tambah armada bus tenaga listrik

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail, juga mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk meremajakan bus berbahan bakar minyak (BBM) menjadi berbasis tenaga listrik (electric vehicle/EV).

"Transportasi umum massal yang menjadi kontributor pencemaran udara dan memicu berbagai penyakit pernapasan, maka kita harus segerakan armada bus dikonversi menjadi EV," katanya.

Menurut dia, salah satu penyumbang polusi terbesar di Jakarta yaitu transportasi umum, terutama armada bus. Terlebih, persoalan polusi udara di Jakarta yang sudah lama dan semakin mengkhawatirkan yang tentu berdampak pada kesehatan warga.

Menurut dia, berbagai data menyebutkan, DKI Jakarta menjadi tiga besar provinsi dengan kasus infeksi saluran pernafasan atas terbanyak, bersama Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ditambahknya juga, selama ini pemerintah masih memberikan subsidi BBM kepada operator angkutan umum dengan nilai tergolong besar yakni mencapai Rp7 triliun per tahun.

Bahkan, masih menurut Ismail, katanya, pemerintah juga memberikan subsidi kesehatan kepada masyarakat yang nilainya hampir dua kali lipat dari subsidi BBM, yakni mencapai Rp 12 triliun per tahun.

"Emisi karbon ini menimbulkan sejumlah penyakit, yang ini juga menjadi beban bagi pemerintah dalam memberikan subsidi kesehatan," ujar pria kelahiran 31 Januari itu.

Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan subsidi transportasi umum Rp4,3 triliun per tahun dengan rincian Rp800 miliar untuk Moda Raya Terpadu (MRT) dan Rp3,5 triliun untuk Transportasi Jakarta (TransJakarta) guna memudahkan mobilitas masyarakat dan mengoptimalkan penggunaan angkutan massal.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta secara bertahap memperbanyak bus listrik untuk angkutan publik guna menekan polusi udara dan menarik warga untuk menggunakan transportasi umum. "Rencana penggantian bus konvensional menjadi bus listrik bertahap dijalankan untuk meminimalisir polusi udara," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi secara terpisah.

Kini, bus listrik yang dioperasikan TransJakarta sebanyak 52 unit bus listrik untuk mendukung upaya pemerintah menekan polusi udara di DKI Jakarta.

Baca juga: Tahun 2030 Bus Transjakarta Akan Beroperasi Tanpa Emisi

Baca juga: Bus Kota Tenaga Listrik Di Jabodetabek Perlu Ditambah


Tags Terkait :
Transjakarta Dprddki Jabodetabek Tarifnaik Buslistrik
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Serba-Serbi Berkendara Di Musim Hujan
Artikel Terkait


Berita
Program Integrasi Sistem Transportasi Jakarta Butuh Dana Hampir Rp30 Triliun

3 minggu yang lalu


Bus
Tanding Bola Indonesia vs Arab Saudi, Transjakarta Beroperasi Sampai Jelang Tengah Malam.

2 hari yang lalu


Berita
Tarif Transjakarta, LRT dan MRT hanya Rp1 Saat Pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI Besok

4 minggu yang lalu

Berita
Pemerintah Daerah Perlu Bikin terobosan Angkutan Massal

1 bulan yang lalu


Terkini

Berita
Neta Tambah Dealer di Jakarta, Bangunanya Bekas Prestige Motorcars di Pluit

8 jam yang lalu


Berita
MUF GJAW 2024 Akan Jadi Tempat Ideal Untuk Belanja Mobil Baru

10 jam yang lalu


Berita
GALERI: Hyundai Tucson (20 FOTO)

12 jam yang lalu


Berita
Hyundai New Tucson Resmi Hadir Di Indonesia, Termahal Rp 743 Juta

13 jam yang lalu


Truk
Hino Serahkan Truk Seri 300 Untuk Universitas Negeri Yogyakarta

13 jam yang lalu