Beberapa saat lalu, Suzuki kembali membuat terobosan baru. Jika semula Ertiga Hybrid yang membuka era kendaraan hybrid di segmen Low MPV (LMPV), maka kini giliran XL7 yang muncul sebagai pelopor di segmen Low SUV (LSUV).
Seperti halnya teknologi hybrid pada Ertiga, Kehadiran teknologi hybrid yang dicantelkan pada XL7 ini belum pernah diberikan oleh brand manapun di segmen LSUV.
Berbincang mengenai teknologi hybrid, LSUV rakitan Jawa Barat ini mengadopsi sistem Suzuki Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Sistem ini tergolong dalam kategori mild hybrid.
XL7 menjadi mobil keempat yang dipasarkan di Indonesia dengan mengadopsi teknologi ini, setelah Ertiga Diesel Hybrid, Ertiga Hybrid dan Grand Vitara.
Walaupun dibangun pada platform yang sama dengan Ertiga, namun khusus untuk baterai hybridnya, XL7 menggunakan jenis baterai yang lebih besar yakni 10Ah, sedangkan untuk Ertiga hanya menggandalkan baterai 6Ah. Dengan demikian maka baterai yang digunakan pada XL7 sama dengan milik Grand Vitara.
Kehadiran baterai dengan ukuran lebih besar ini tentunya menjadi keunggulan tersendiri, salah satunya pihak Suzuki mengklaim terdapat tambahan daya listrik ke Intergrated Starter Generator (ISG) pada mesin bisa lebih lama.
Walaupun merupakan mobil hybrid, namun sebuah XL7 tetap memiliki banderol yang affordable. Semua ini dikarenakan sistem Mild Hybrid yang dipilih oleh pabrikan berlogo S ini.
"Suzuki ingin lebih proaktif dalam mendukung keramahan lingkungan, namun dengan tetap mempertahankan poin-poin yang Suzuki punya, yakni affordable dan value for money. Jadi, Suzuki berusaha untuk menghadirkan kendaraan yang tetap terjangkau namun tetap memiliki teknologi ramah lingkungan ," terang Zulfikar Rafi Al Ghany Head of Public Relations PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), saat ditemui pada peluncuran produk di Jakarta beberapa waktu silam.
Dengan teknologi hybrid ini Suzuki mengatakan bahwa XL7 Hybrid ini mampu mereduksi emisi gas buang hingga 15% jika dibanding non hybrid.
“Selain itu produk yang berbekal sistem hybrid ini juga akan punya efisiensi yang relatif lebih baik,” tutur Donny Saputr 4W Marketing Director PT SIS yang ditemui dalam kesempatan yang sama.
Walau demikian, Donny mengatakan bahwa seberapa besar reduksi BBM yang bisa dicapai sangat tergantung pada tabiat berkendara dari pengguna. “Teman-teman harus membuktikan sendiri untuk hal tersebut,” imbuh pria bertubuh subur ini.
Saat ini PT SIS memproyeksikan rencana penjualan hingga 12 ribu unit untuk pasar dalam negeri hingga akhir tahun ini. Sedangkan untuk eksport juga diproyeksikan pada angka yang sama.
Donny mengatakan bahwa pemesanan XL7 Hybrid tidak mengalami inden dan unit tersedia lantaran sudah mulai dirakit pada April silam.