Saat ini penjualan mobil nasional yang didominasi bertenaga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus menggeliat. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Januari-April 2023, penjualan Toyota Avanza (termasuk Veloz) masih memuncaki perolehan sebanyak 28.986 unit. Honda Brio series yang terjual 20.942 unit, Daihatsu Grand Max Series 19.985 unit, Daihatsu Sigra 19.461 unit, dan Mitsubishi Xpander 16.225 unit.
Berdasarkan data tersebut, tidak ada satu pun mobil listrik yang tercatat. Untuk itu, demi mempercepat penggunaan kendaraan listrik, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berencana akan mempersulit pembelian mobil jenis internal combustion engine atau Berbahan Bakar Minyak (BBM) demi kualitas udara yang semakin baik.
"Kita juga secara bertahap akan mulai mempersulit mobil-mobil combustion. Sehingga dengan demikian, air quality Jakarta bisa lebih baik. Sehingga keluarga kita akan mendapat air quality seperti mungkin di negara tetangga kita," ujar Luhut dalam Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC), di Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6).
"Jadi kemarin waktu kita ke Tiongkok, sudah kita dorong supaya production mereka supaya lebih banyak lagi," papar Luhut.
Terkait isu mobil listrik tetap menghasilkan polusi, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan emisi mobil listrik hanya pindah ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
"Masalah pengurangan emisi, banyak yang nanya benar nggak sih mengurangi emisi? Karena mobil listrik ini emisinya nggak ada, tapi pindah nggak ke PLTU? Betul pindah, tapi lebih sedikit," ujar Rachmat pada acara Media Brief di Jakarta, dikutip dari cncbindonesia, Kamis (15/6).