OTODRIVER- Pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite nampaknya akan menjadi kenyataan.
Hal ini merujuk dari rencana yang disiapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.
"Kita lagi bahas secara internal, dan sedang dilihat secara teknis maupun secara regulasi dan secara keekonomian, karena kan berbeda," ucap Dadan, dikutip dari Liputan6.
"Itu juga sedang dibahas (alokasi ke Pertamax)," tambahnya.
Bukan tanpa alasan, langkah ini dilakukan guna meminimalisir polusi udara. Menurutnya untuk jenis Pertalite memiliki peluang besar untuk menyumbangkan polusi udara tersebut.
"Secara teknis semakin tinggi angka oktan atau research octane number (RON) yang terkandung di dalamnya, maka pembuangan emisinya akan lebih sedikit," ujarnya.
Seperti diketahui untuk Pertalite sendiri mengandung RON 90, sedangkan Pertamax ada di angka 92. Artinya pembakarannya semakin bagus dan emisi yang dikeluarkan sedikit.
Sebenarnya langkah ini sudah dibicarakan sedang beberapa waktu lalu, bahkan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan bahwa siap untuk mengimplementasikan pembatasan pembelian BBM dengan RON 90 itu di Indonesia.
"Data yang dibutuhkan seperti database masyarakat atau konsumen untuk bisa membeli BBM berharga Rp 10.000 per liter itu sudah tersedia," pungkasnya. (AAR)