Toyota Fortuner 2.8, Pilihan Idealis Berperfoma Tinggi

Power selalu menjadi hal yang terlihat seksi bagi siapapun di segala masa. Bahkan boleh dikatakan batas atas kepuasan hampir dikatakan tidak ada.

Dan bukan rahasia lagi jika mobil dengan power besar menjadi daya tarik tersendiri termasuk dalam segmen SUV. Boleh dikatakan bahwa mobil dengan tenaga besar merupakan sebuah idealisme, sedangkan mobil dengan tenaga secukupnya merupakan sebuah wujud keterbatasan untuk realistis.

Kehadiran Toyota Fortuner dalam versi mesin yang lebih bertenaga dapat menjadi opsi bagi mereka yang mendewakan high performance.

Gambaran angka di atas sepertinya cukup memberi informasi tentang kepuasan yang didapat saat kita berada di balik lingkar kemudinya.

Hanya versi VRZ dan GR Sport yang ditawarkan untuk menggunakan mesin ini. Semuanya tersaji tanpa opsi transmisi manual. Khusus untuk GR Sport punya opsi penggerak 4x4 yang memungkinkan menjelajah ke berbagai medan. Tipe 4x4 ini tentu akan mengiurkan bagi penggemar off-road.

Sebagai flagship, tipe 4x4 GR Sport 2.8 liter dilengkapi dengan fitur Easy 4x4 Switch untuk kemudahan pemilihan sistem penggerak 4x4, serta fitur Downhill Assist Control (DAC) yang menjaga laju mobil supaya mudah dikendalikan dan tidak tergelincir ketika melewati turunan terjal, licin, atau berlumpur

Dengan kehadiran mesin baru itu, maka otomatis volume silinder terbesar yang semula dipegang varian bensin bermesin 2TR-FE pun beralih tangan. Tak hanya itu Fortuner bermesin 2.8 liter ini punya tenaga dan torsi terbesar dari yang pernah ada.

Lalu seberapa signifikankah perbandingan performa antara Fortuner 2.4 liter dan 2.8 liter?

Walau hanya selisih 400 cc, namun kinerja keduanya terpaut jauh.  Varian 1GD-FTV punya gap tenaga 36%  dan juga torsi 25%  lebih besar dari mesin 2GD-FTV.

Dan saat dicoba berakselerasi terdapat hasil yang terpaut cukup besar. Catatan menunjukkan akselerasi 0 – 100 km/jam mesin 2GD adalah 14 detik, sedangkan mesin 1GD hanya 11,9  detik. Sementara untuk akselerasi 60 – 80 km/jam, mesin 2GD membutuhkan waktu 3,7 detik dan mesin 1GD hanya 2,8 detik.