Parlemen dan Dewan Uni Eropa mencapai kesepakatan tentang target pengurangan emisi CO2 yang direvisi untuk mobil penumpang baru dan kendaraan komersial ringan di mana melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada 2035.
Komisi Eropa, yang merancang undang-undang baru, sepakat bahwa pembuat mobil harus mencapai pengurangan 100 persen dalam emisi CO2 pada 2035.
"Dengan target ini, kami menciptakan kejelasan untuk industri mobil dan merangsang inovasi dan investasi untuk produsen mobil. Selain itu, membeli dan mengendarai mobil tanpa emisi akan menjadi lebih murah bagi konsumen," kata ketua perunding Parlemen, Jan Huitema dilansir dari europarl, Jumat (28/10).
Namun, undang-undang UE ini juga menemui beberapa perlawanan dengan asosiasi industri mobil Eropa ACEA memperingatkan agar tidak melarang teknologi tertentu dan menyerukan mesin pembakaran internal dan kendaraan hidrogen untuk berperan dalam transisi rendah karbon.
Sebelumya, Pemerintah Jerman melalui Menteri Keuangan Christian Lindner tidak akan menyetujui rencana Uni Eropa untuk secara efektif melarang penjualan mobil baru dengan mesin berbahan bakar fosil mulai tahun 2035.
"Akan terus ada celah untuk mobil bermesin pembakaran sehingga larangan itu salah dan mengatakan pemerintah tidak akan menyetujui undang-undang Eropa ini," ujar Linder.