Komitmen Pemerintah dalam mengembangkan kendaraan listrik di Tanah Air tampaknya makin serius dan juga sebagai salah satu upaya untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
Saat ini, terdapat empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 35 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik di Tanah Air. Adapun total investasi yang masuk sebesar Rp 1,872 triliun.
"Untuk kapasitas produksinya mencapai 2.480 unit bus, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua atau roda tiga listrik," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik secara virtual melalui YouTube, Jumat (21/10).
Sebelumnya, beberapa perusahaan otomotif dunia menyampaikan komitmen investasinya untuk mengembangkan pabrik mobil listrik di Tanah Air. Setelah Hyundai, Toyota, dan Mitsubishi, Kemenperin membeberkan bahwa dua perusahaan otomotif lain juga berencana memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.
Tetapi menurut Agus, ada beberapa hambatan dalam mengenmbangkan kendaraan listrik di Indonesia, diantaranya ketersediaan jaringan charging station, swap station, hingga harga kendaraan listrik yang masih lebih mahal dari kendaraan internal combustion engine (ICE).
"Kapasitas baterai yang mempengaruhi jarak tempuh, serta sumber daya manusia (SDM) di industri ini. Karena itu pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus memacu inovasi dan pengembangan SDM," ujar Agus.