Menu



OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
BerandaBerita

Permintaan Mobil Listrik Meningkat Picu Harga Lithium Naik, Ini Dampaknya

Menambang berbagai logam yang dibutuhkan untuk membuat baterai litium juga membutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Berita
Selasa, 7 Juni 2022 09:00 WIB
Penulis : Gemilang Isromi Nuar


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Kendaraan listrik dinilai menjadi pilihan baru bagi masyarakat, sehingga membuat permintaan pasar mobil listrik meningkat. Harga lithium, logam langka yang digunakan dalam pembuatan baterai isi ulang mobil listrik juga mengalami kenaikan.

Menurut laporan baru-baru ini oleh perusahaan riset Inggris Argus Media, harga lithium telah melonjak lima kali lipat sejak April tahun lalu karena naiknya permintaan dari produsen mobil.

Perusahaan riset itu mengatakan tidak hanya lithium lonjakan harga juga terjadi pada jenis logam lain seperti kobalt dan nikel yang digunakan untuk baterai, menyumbang sekitar 30 hingga 40 persen dari harga keseluruhan mobil listrik (EV).

Harga lithium, yang sering diperdagangkan dalam Yuan China, telah naik dari sekitar 89.000 Yuan (Rp192,8 juta) per ton pada April tahun lalu menjadi 486.000 yuan (Rp1,05 miliar) per ton. Harga kobalt meningkat 1,8 kali dan nikel naik 1,5 kali pada periode yang sama.

BACA JUGA

Baca Juga : Deretan Mobil Listrik yang Akan Digunakan untuk KTT G20, Ini Spesifikasinya

Serangan Rusia ke Ukraina juga telah menganggu pasokan lithium, pada gilirannya memungkinkan kenaikan harga EV yang membuat mobil menjadi semakin tidak terjangkau bagi konsumen dan berpotensi memperlambat peralihan dari mobil berbahan bakar fosil.

Dampak kenaikan itu, membuat Tesla menaikkan harga di seluruh jajaran produknya pada awal tahun untuk membebankan biaya bahan baku yang lebih tinggi kepada pelanggan.

Analis senior di SMBC Nikko Securities Toshihide Kinoshita memandang harga EV perlu dinaikkan sekitar 30 persen apabila harga logam langka dan bahan mentah lainnya yang digunakan dalam produksi EV terus naik. “Itu bisa menjadi faktor yang memperlambat popularitas EV,” katanya.

EV tidak mengeluarkan karbon dioksida saat dikendarai sehingga menarik bagi konsumen yang sadar lingkungan. Namun, EV lebih mahal daripada kendaraan hibrida dan hanya dapat menempuh jarak yang relatif pendek dengan sekali pengisian daya. Para produsen mobil juga sangat bergantung pada subsidi pemerintah untuk mempromosikan penjualan EV.

Namun dibalik itu semua terdapat bahaya yang mengintai pada baterai lithium, meskipun lithium terlihat ideal dalam mencapai energi berkelanjutan.

Saat ini baterai lithium merupakan jenis yang paling banyak dipakai oleh mobil listrik, permasalahannya terbesarnya adalah baterai lithium sangat susah didaur ulang.

Untuk mendaur ulang lithium, bagian-bagian baterai akan dihancurkan sampai berbentuk bubuk, kemudian bubuk itu akan dilelehkan (proses pyrometallurgy) atau dilarutkan dengan asam (proses hydrometallurgy).Cara pengolahannya juga harus dengan ketelitian yang tinggi, pasalnya lithium terbuat dari berbagai komponen berbeda yang bisa meledak bila tidak dibongkar dengan hati-hati. Bahkan ketika sudah berhasil dibongkar sekalipun, produk sisanya tidak akan mudah untuk dipakai kembali.

"Metode saat ini, yakni menghancurkan semuanya dan mencoba memurnikan campuran kompleks. Ini sangat mahal dan menghasilkan produk sisa yang tak ada nilainya," kata Andrew Abbot, ahli kimia fisik di Universitas Leicester dilansir BBC.

Baca JugaLimbah Baterai Mobil Listrik Ancaman Masa Depan Yang Perlu Diantipasi Dari Sekarang

Akibatnya, mendaur ulang baterai lithium akan lebih mahal daripada membuat baterai baru.

Selain daur ulang baterai litihum yang dianggap masalah, terdapat satu hal yang buruk untuk lingkungan. Menambang berbagai logam yang dibutuhkan untuk membuat baterai litium juga membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Untuk menambang satu ton litium, butuh sekitar 500.000 galon (2.273.000 liter) air. Di Atacama Salt Flats yang terletak di Chili, penambangan litihum membuat berkurangnya vegetasi, suhu harian lebih panas, dan meningkatnya kondisi kering di daerah resapan air.

Meskipun mobil listrik dapat mengurangi emisi karbon CO2 dan mengurangi pemakaian energi fosil, tetapi baterai yang dipakai untuk membuatnya menjadi dampak besar bagi lingkungan.


Tags Terkait :
Lithium Baterai Mobil Mobil Listrik Lingkungan
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Tes Konsumsi BBM Daihatsu Rocky Hybrid Tembus Di Atas 40 Km/Liter, Ini Faktanya

Konsumsi BBM Daihatsu Rocky Hybrid sangat irit dalam pengetesan.

2 bulan yang lalu


Berita
Kasus BYD Seal Terbakar, Ini Hasil Investigasi KNKT

Baterai 12V yang jadi penyebab keluarnya asap pada Seal di Jakarta Barat ternyata ini masalahnya.

4 bulan yang lalu


Berita
Daihatsu Siapkan Mobil Ramah Lingkungan Di Indonesia, Rocky Hybrid Bakal Jadi Pembukanya?

Kapan Daihatsu Indonesia akan memperkenalkan teknologi elektrifikasinya di tanah air? Ini jawabannya.

7 bulan yang lalu


Mobil Listrik
2024 KIA EV Day: KIA EV5 Pernah Disebut Sebagai Kandidat SUV Yang Bakal Masuk Indonesia

Kia EV5 menjadi model ketiga dari keluarga mobil listrik berlabel EV dalam jajaran pabrikan Korea Selatan itu

1 tahun yang lalu


Berita
Indolok Rilis Tiga Tipe Alat Pemadam, Ada yang Khusus EV

Pertumbuhan mobil elektrik di Indonesia perlu juga diimbangi dengan kesiapan dalam menghandle kebakaran yang melibatkan EV

1 tahun yang lalu


Berita
All New Serena e-Power Diluncurkan Mulai Rp645 jutaan Di GIIAS Surabaya

Mid-size MPV dijajakan dengan harga Rp 645 juta untuk tipe Highway Star e-Power varian one tone (OTR Surabaya). Sedangkan untuk varian two tone dijual Rp 649,5 juta.

1 tahun yang lalu

Berita
Kia Tampilkan Jajaran Produk Elektrifikasi Lengkap Di GIIAS 2024

Meneguhkan komitmennya untuk mendukung percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia, Kia menampilkan seluruh jajaran produk mobil elektrifikasinya

1 tahun yang lalu


Berita
Jolion HEV Resmi Dipasarkan di Indonesia. Simak harganya

Great Wall Motor menghadirkan Jolion HEV sebagai bintang baru di GIIAS 2024, menargetkan pasar Indonesia dengan teknologi elektrik yang inovatif.

1 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Prelude Hadir Lewat Importir Umum, Ini Komentar Honda Indonesia

Honda Prelude ternyata sudah mendarat di Indonesia.

5 jam yang lalu


Berita
Hyundai Stargazer Cartenz X, LSUV Modern Berlimpah Fitur

Hyundai Stargazer Cartenz X hadir di Indonesia

5 jam yang lalu


China Loloskan Sistem Kemudi Ala Video Game

Sistem steer by wire diklaim mampu menghadirkan kemudi yang lebih presisi, responsif dan fleksibel lantaran putarannya bisa diatur sesuai kebutuhan.

Berita | 5 jam yang lalu


Bus
Cititrans Tampil ‘Kalem’ Sambil Terus Tambah Armada

Termasuk operator yang konsisten dengan standar pelayanan tinggi untuk bus AKAP dalam hal kondisi armada dan hospitality

15 jam yang lalu


Berita
Maxus Mifa 9 Jadi Armada GrabExecutive

Tahap awal beroperasi 50 unit sebagai taksi premium pertama bertenaga listrik

16 jam yang lalu