Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Permintaan Mobil Listrik Meningkat Picu Harga Lithium Naik, Ini Dampaknya

Berita
Selasa, 7 Juni 2022 09:00 WIB
Penulis : Gemilang Isromi Nuar


Kendaraan listrik dinilai menjadi pilihan baru bagi masyarakat, sehingga membuat permintaan pasar mobil listrik meningkat. Harga lithium, logam langka yang digunakan dalam pembuatan baterai isi ulang mobil listrik juga mengalami kenaikan.

Menurut laporan baru-baru ini oleh perusahaan riset Inggris Argus Media, harga lithium telah melonjak lima kali lipat sejak April tahun lalu karena naiknya permintaan dari produsen mobil.

Perusahaan riset itu mengatakan tidak hanya lithium lonjakan harga juga terjadi pada jenis logam lain seperti kobalt dan nikel yang digunakan untuk baterai, menyumbang sekitar 30 hingga 40 persen dari harga keseluruhan mobil listrik (EV).

BACA JUGA

Baca Juga : Deretan Mobil Listrik yang Akan Digunakan untuk KTT G20, Ini Spesifikasinya

Serangan Rusia ke Ukraina juga telah menganggu pasokan lithium, pada gilirannya memungkinkan kenaikan harga EV yang membuat mobil menjadi semakin tidak terjangkau bagi konsumen dan berpotensi memperlambat peralihan dari mobil berbahan bakar fosil.

Dampak kenaikan itu, membuat Tesla menaikkan harga di seluruh jajaran produknya pada awal tahun untuk membebankan biaya bahan baku yang lebih tinggi kepada pelanggan.

Analis senior di SMBC Nikko Securities Toshihide Kinoshita memandang harga EV perlu dinaikkan sekitar 30 persen apabila harga logam langka dan bahan mentah lainnya yang digunakan dalam produksi EV terus naik. “Itu bisa menjadi faktor yang memperlambat popularitas EV,” katanya.

EV tidak mengeluarkan karbon dioksida saat dikendarai sehingga menarik bagi konsumen yang sadar lingkungan. Namun, EV lebih mahal daripada kendaraan hibrida dan hanya dapat menempuh jarak yang relatif pendek dengan sekali pengisian daya. Para produsen mobil juga sangat bergantung pada subsidi pemerintah untuk mempromosikan penjualan EV.

Namun dibalik itu semua terdapat bahaya yang mengintai pada baterai lithium, meskipun lithium terlihat ideal dalam mencapai energi berkelanjutan.

Saat ini baterai lithium merupakan jenis yang paling banyak dipakai oleh mobil listrik, permasalahannya terbesarnya adalah baterai lithium sangat susah didaur ulang.

Untuk mendaur ulang lithium, bagian-bagian baterai akan dihancurkan sampai berbentuk bubuk, kemudian bubuk itu akan dilelehkan (proses pyrometallurgy) atau dilarutkan dengan asam (proses hydrometallurgy).Cara pengolahannya juga harus dengan ketelitian yang tinggi, pasalnya lithium terbuat dari berbagai komponen berbeda yang bisa meledak bila tidak dibongkar dengan hati-hati. Bahkan ketika sudah berhasil dibongkar sekalipun, produk sisanya tidak akan mudah untuk dipakai kembali.

"Metode saat ini, yakni menghancurkan semuanya dan mencoba memurnikan campuran kompleks. Ini sangat mahal dan menghasilkan produk sisa yang tak ada nilainya," kata Andrew Abbot, ahli kimia fisik di Universitas Leicester dilansir BBC.

Baca JugaLimbah Baterai Mobil Listrik Ancaman Masa Depan Yang Perlu Diantipasi Dari Sekarang

Akibatnya, mendaur ulang baterai lithium akan lebih mahal daripada membuat baterai baru.

Selain daur ulang baterai litihum yang dianggap masalah, terdapat satu hal yang buruk untuk lingkungan. Menambang berbagai logam yang dibutuhkan untuk membuat baterai litium juga membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Untuk menambang satu ton litium, butuh sekitar 500.000 galon (2.273.000 liter) air. Di Atacama Salt Flats yang terletak di Chili, penambangan litihum membuat berkurangnya vegetasi, suhu harian lebih panas, dan meningkatnya kondisi kering di daerah resapan air.

Meskipun mobil listrik dapat mengurangi emisi karbon CO2 dan mengurangi pemakaian energi fosil, tetapi baterai yang dipakai untuk membuatnya menjadi dampak besar bagi lingkungan.

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Lithium Baterai Mobil Mobil Listrik Lingkungan
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Mobil Listrik
2024 KIA EV Day: KIA EV5 Pernah Disebut Sebagai Kandidat SUV Yang Bakal Masuk Indonesia

1 minggu yang lalu


Berita
Indolok Rilis Tiga Tipe Alat Pemadam, Ada yang Khusus EV

1 bulan yang lalu


Berita
All New Serena e-Power Diluncurkan Mulai Rp645 jutaan Di GIIAS Surabaya

2 bulan yang lalu


Berita
Kia Tampilkan Jajaran Produk Elektrifikasi Lengkap Di GIIAS 2024

4 bulan yang lalu


Berita
Jolion HEV Resmi Dipasarkan di Indonesia. Simak harganya

4 bulan yang lalu

Berita
Aion ES Diperkenalkan Tanpa Ada ADAS dan Sunroof. Mengapa?

4 bulan yang lalu


Berita
Neta V-II Resmi Di Produksi Lokal, Kantongi TKDN 44%

5 bulan yang lalu


Berita
Duel Pabrikan China, BYD Dan Geely Siapkan PHEV Dengan Jarak Tempuh 2.000 km

7 bulan yang lalu


Terkini

Berita
BP-AKR Resmikan SPBU Pertama Mereka di Kota Bandung, Di Sini Tempatnya

2 jam yang lalu


Berita
Mitsubishi Beri Sinyal Siapkan Mobil Hybrid Rakitan Dalam Negeri

3 jam yang lalu


Berita
Ini Yang Bakal Terjadi Apabila Honda-Nissan-Mitsubishi Merger

3 jam yang lalu


Berita
Toyota Zenix Hybrid Tipe V Jadi Yang Terlaris di Indonesia, Ini Skema Kreditnya Selama 5 Tahun

5 jam yang lalu


Berita
Percepatan Pabrik BYD Dilakukan, Selesai 2025

6 jam yang lalu