Mulai September 2022 harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsdi dinaikan oleh Pemerintah. Namun perusahaan swasta Shell mengalami penurunan untuk semua jenis. BBM termurahnya dijual Rp 15.420 per liter, yakni Shell Super dengan Research Octane Number (RON) 92 dan paling mahal Rp 18.310 per liter untuk jenis Shell V-Power Diesel.
Lantas, kenapa harga BBM Shell tidak mengikuti pasaran?. Deputy Country Chair & Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea menjelaskan untuk harga pengaturannya sudah ada MOPS (Mean of Plats Singapore) ada pajak dan lain-lain serta di Permen (peraturan Menteri) juga sudah ada.
"Jadi, untuk harga Shell kenapa berbeda sendiri karena sepenuhnya mengikuti formula penentuan harga yang ditentukan oleh Pemerintah. Harga yang ditawarkan Shell mencerminkan harga keekonomian jenis BBM tersebut" ujar Susi di Jakarta, Selasa (6/9).
Meski begitu, Susi mengatakan harga empat jenis BBM Shell di Indonesia yakni Shell Super, V-Power, V-Power Nitro Plus, serta V-Power Diesel baru mengalami penurunan. "Minggu ini kami baru menurunkan harga BBM kami, jadi sebenarnya harga kami masih kompetitif di pasar," jelas Susi.
Dalam ketentuan harga BBM ditentukan oleh MOPS. Dalam situs resmi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) MOPS adalah harga transaksi jual beli pada bursa minyak di Singapura. Penggunaan MOPS oleh pemerintah Indonesia untuk menentukan harga patokan BBM dalam negeri sudah tepat, hal ini didasari pada kondisi belum adanya harga pasar dalam negeri sehingga diperlukan acuan harga pasar terdekat (border price). Penggunaan harga MOPS tersebut relatif sejalan dengan indeks harga yang dipublikasikan lembaga lain (Energy International Administration) dan beberapa Negara-negara lain.