Tesla merupakan keajaiban bagi industri otomotif. Bagaimana tidak, pabrikan besutan Elon Musk itu tiba-tiba muncul dan seketika memberi patron baru tentang industri mobil listrik dunia.
Dan kini pun Tesla menjadi satu pabrikan EV paling berpengaruh di seluruh dunia, termasuk dalam hal penjualan.
Salah satu celah yang dilihat oleh pabrikan mobil konservatif adalah menciptakan demand mengenai EV ramah kantong.
"Kami tidak harus hanya menjual mobil listrik. Tapi kami juga akan memiliki Electric Vehicle (EV) dengan harga terjangkau," kata Barra, dikutip dari Autoevolution, Sabtu (07/05).
Harga yang terjangkau akan menjadi magnet bagi pengemudi mobil-mobil bermesin pembakaran internal untuk hijrah ke mobil listrik.
Mary Barra meyakini, akan semakin banyak pengemudi GM yang akan menukar kendaraan pembakaran internal mereka dengan kendaraan listrik di tahun-tahun mendatang. "Harga yang lebih rendah tentu akan membantu menarik lebih banyak pelanggan," terang Barra.
Hal senada juga pernah dilontarkan CEO BMW, Oliver Zipse. Ia memprediksi bahwa dominasi penjualan mobil listrik Tesla akan segera berakhir karena carmaker konvensional atau tradisional, mulai mengembangkan banyak model bertenaga listrik.
Pabrik mobil tradisional saat ini memang kesulitan untuk mengejar langkah yang diambil terlebih dulu oleh Tesla. Namun pada kenyataannya saat ini pabrikan-pabrikan itu pun berlomba ciptakan produk Mobil dengan teknologi electrifikasi atau bahkan listrik murni.
Tesla bukannya tidak sadar mengenai kondisi tersebut. Bahkan mereka pun sudah mencanangkan akan hadirkan EV yang dinanderol dengan harga teejangkau. Namun langkah tersebut dinilai masih terlalu jauh dari realisasi.