Pemerintah Indonesia tengah gencar membangun industri kendaraan listrik, baik untuk modelnya maupun infrastruktur pendukungnya. Namun, terdapat masalah yaitu komponen mobil listrik yang masih diimpor. Dimana membuat harga mobil listrik masih sangat mahal.
"Ada yang harus kita fokuskan, pertama baterai,kedua dinamo, dan yang ketiga controllernya, karena ketiga hal ini sementara ini masih impor. Jadi mestinya BRIN menuju ke sana, kejar habis sampai ketemu," ujar Moeldoko di pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, Jakarta, Kamis (29/9).
Apabila komponen-komponen tersebut bisa diproduksi sendiri di dalam negeri, Kepala Staf Kepresidenan itu memprediksi harga kendaraan listrik tersebut akan turun.
Dibalik mahalnya mobil listrik, kita dapat membantu berkurangnya pencemaran udara, konsumsi BBM, dan beban subsidi yang harus ditanggung negara, sehingga pada akhirnya meningkatkan ketahanan energi nasional. Penggunaan kendaraan listrik juga dinilai sebagai alternatif solusi untuk menekan ketergantungan terhadap impor migas.