Mazda tengah dihadapkan pada hambatan suplai kendaraan untuk pasar Indonesia. Padahal bisa dikatakan bahwa brand asal Hiroshima Jepang ini mulai ‘on fire’ setelah dua tahun dihantam pandemi.
“Hingga saat ini kami sudah menerima 1.014 SPK untuk semua jenis model. Ini suatu hal yang menggembirakan dalam hal demand, namun kita terkendala suplai kendaraan karena imbas krisis chip semikonduktor,” tutur Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) agen pemegang merek Mazda di Jakarta, Senin (30/05).
“Semi konduktor yang disuplai dari Cina tersendat lantaran pandemi Covid yang kembali merebak yang membuat beberapa kota (pengghasil chip) harus kembali melakukan lockdown,” terangnya.
"Perkembangannya, kita sudah suplai hampir 500-an unit. Stoknya harus kami akui memang masih kurang, tapi kita terus berupaya bisa secepatnya. Hal ini tentu kita komunikasikan terus dengan konsumen," kata Ricky.
Minat pasar Indonesia terhadap CX-3 dan CX-5 CBU Jepang memang mendominasi, disusul dengan CX-2 yang diboyong utuh dari Thailand.
Ricky menyebutkan bahwa inden paling panjang adalah model CX-3 dan khusus untuk CX-5 diharapkan pasokan normal bisa terselesaikan pada Agustus-September 2022.