Trend mobil listrik dan SUV sedang meracuni produsen otomotif. Bentley, Aston Martin, Rolls-Royce, Ferrari sudah mengikuti tren SUV dan mobil listrik dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, bos baru McLaren mengatakan bahwa SUV sangat penting untuk industri otomotif saat ini.
Banyaknya para produsen otomotif yang mengikuti trend, tidak membuat Bugatti memiliki rencana untuk membangun kendaraan listrik dan SUV.
Mate Rimac, sang pemilik Rimac Automobili yang sohor sebagai pembuat EV high performance telah dilantik sebagai CEO Bugatti pun angkat bicara bahwa pembuat produsen mobil Prancis tidak berencana membuat EV dekade ini.
Keputusan itu memang cukup mengejutkan, di mana nantinya banyak pabrikan mobil yang akan tidak membuat mobil berbahan bakar bensin dan sebagian besar produsen mobil bakal memiliki satu EV yang dijual jelang 2032.
Namun Bugatti membuka kemungkinan akan membuat mobil berjenis hybrid. "Kendaraan Bugatti generasi berikutnya mungkin mencakup beberapa tingkat hibrida," kata Rimac.
Rimac juga menambahkan, nantinya Bugatti hybrid itu memiliki jangkauan hingga 31 mil atau 50 km agar lebih bermanfaat bagi pelanggannya. Jangkauan ini akan lebih jauh dibanding mobil sport hybrid lainya, Ferrari SF90 dan 296 GTB menawarkan jangkauan listrik hingga 15 mil atau 25 km, McLaren Artura hanya menawarkan 12 mil atau 19 km.
Akhir bulan lalu, direktur desain Bugatti mengatakan bahwa penerus Chiron tidak akan menampilkan mesin merek dagang W16. Sebaliknya, itu akan ditenagai oleh unit powertrain listrik yang lebih kecil yang memungkinkan "bentuk yang lebih atletis."