Beberapa waktu silam, pernah timbul pendapat bahwa sebiah Honda Jazz identik sebagai mobil yang disukai oleh kaum Hawa.
Walau demikian bukan berarti kemudian Jazz diartikan sebagai mobil yang dibuat untuk wanita.
Kelahiran model khusus cewek ini tak lepas dari pengaruh melejitnya ekonomi AS pada era 50-an. Di mana saat itu orang Amerika seakan berlomba untuk menghamburkan uangnya salah satunya untuk lifestyle. Seiring dengan itu, gelombang feminisme yang mendengungkan kesetaraan juga deras menerjang AS.
Dari sinilah kemudian timbul ide pada departemen marketing Chrysler untuk menciptakan sebuah mobil yang dibuat spesial untuk wanita.
Untuk menguji pasar, maka mereka membuat model ‘pancingan’ yang diambil dari basis Chrysler New Yorker yang memberinya label Le Comte dan La Comtesse. Keduanya dipamerkan dipublik pada 1954. Bahkan La Comtesse berkelir merah muda alias pink yang identik dengan feminitas.
Publik pun memberikan reaksi positif dan mendorong Chrysler untuk memberikan lampu hijau untuk produk ini.
Namun pada akhirnya versi produksi masalnya justru diserahkan pada Dodge. Produk dengan emblem La Femme pun hadir pada 1955.
Produk La Femme ini pada dasarnya mengambil basis dari Dodge Royal Lancer yang kemudian diberi berbagai tambahan aksesoris yang kental dengan dunia wanita.
Tampilan eksterior paduan pink dan warna putih tulang menjadi ciri model ini. Sedangkan pada bagian interior didominasi dengan warna pink.
Tak hanya bermain dengan warna, Dodge juga memasukkan berbagai perangkat dan fitur yang erat hubungannya dengan kaum Hawa, seperti tempat lipstik, dompet make up dan lain sebagainya.
Selain itu, La Femme hadir dengan jas hujan, topi hujan, dan payung, semuanya cocok dengan desain interiornya. Uniknya masing-masing aksesori ini memiliki kompartemen penyimpanan khusus di dalam mobil.
Namun ketika diluncurkan pada 1955, penjualan La Femme tergolong tak cemerlang. Kurang dari 1.500 unit saja yang terjual, walau demikian Dodge tetap mempertahankannya tetap dalam menu. Pada tahun 1956, Dodge melakukan beberapa penyegaran yang sifatnya kosmetik dengan mengganti beberapa pola pada vinil di dalam kabin.
Tapi, hasilnya malah lebih ‘mlempem’ dengan jumlah mobil terjual kurang dari 1.000 unit di 1956. Hasil ini cukup bagi Dodge untuk mengakhiri kiprah La Femme pada tahun berikutnya.
Walaupun khusus dibuat bagi kaum wanita, namun pada kenyataannya tak satupun wanita yang terlibat dalam kelahiran La Femme. Jadi mungkin ‘bapak-bapak’ desainer pada saat itu benar-benar tidak mengerti yang diinginkan oleh target produknya.