Chery telah memutuskan untuk menjamah kembali pasar Indonesia. Brand dari negeri Panda ini pun sudah menyiapkan beberapa produk seperti seri Tiggo yang sudah mendarat di negeri batik beberapa waktu lalu.
Tidak seperti invasi pertamanya yang hanya bertahan satu dekade saja yakni mulai 2006 hingga 2016. Re-entry brand yang satu ini pun membawa segenap hal yang diharap mampu menyembuhkan trauma masalalu dan membawa kepercayaan baru dari market Indonesia terhadap brand yang bermarkas di Wuhu, Anhui Cina ini. Chery akan membuat pabrik di Indonesia dalam waktu dekat dan tak hanya itu, Indonesia akan dijadikan sebagai pusat pengembangan bagi produk mobil bersetir kanan.
"Indonesia akan kami fokuskan untuk menjadi basis manufaktur untuk setir kanan dari Chery, khususnya untuk kawasan Asia Tenggara," lanjut Tao.
"Jadi kami tidak hanya fokus untuk pasar Indonesia saja, tapi juga dari Indonesia untuk negara lain, khususnya pasar setir kanan yang potensial,” tambahnya.
Mengenai pabrik yang akan didirikan di Indonesia, pihak Chery mengatakan masih mencari lokasi yang ideal dan terus berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia.
Sejauh ini Chery masih belum angkat bicara mengenai nilai investasi yang akan mereka semai di Indonesia, namun demikian Yong mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat segera membangun pabrik dan bisa mulai produksi pada 2024.
Sebelum memulai produksi secara lokal, Chery akan memasarkan produk dengan status CKD.
"Pada tahap awal ini kami hanya akan melakukan assembling untuk mobil gasoline. Karena kalau untuk assembling mobil listrik, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam serta persiapan yang lebih rumit," tutup Tao.