Salah satu alasan adalah banyaknya promo yang akan ditawarkan oleh dealer mobil untuk menarik konsumen.
Sudah menjadi hal yang biasa jika waktu di penghujung tahun banyak dealer mobil yang menawarkan promo dan diskon besar yang menggiurkan. Mulai dari tawaran Down Payment (DP) ringan, potongan harga hingga juta rupiah sampai adanya program servis hingga jangka waktu tertentu.
Dengan adanya promo tersebut otomatis harga yang ditawarkan kepada konsumen akan jauh lebih murah dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya.
Hengkangnya pabrikan ‘barat’ dan juga Jepang ini sepertinya menjadi berkah tersendiri bagi industri otomotif China. Dikabarkan bahwa penjualan mobil China di Rusia meningkat sedemikian pesatnya.
Dilansir dari carscoops, pada Januari 2022, merek China menguasai 9,6 persen pangsa pasar mobil Rusia. Angka ini terus meningkat sepanjang tahun, melonjak menjadi 21 persen di bulan Juni, 27 persen di bulan September, dan mencapai 31,3 persen di akhir November.
Sebanyak 46.403 mobil penumpang dan LCV baru terjual di Rusia pada bulan November di mana 16.138 unit berasal dari China. Data dari Asosiasi Bisnis Eropa menyebutkan bahwa total penjualan mobil baru di Rusia diperkirakan mencapai sekitar 600.000 pada tahun 2022.
Reuters mencatat bahwa profil pembeli kendaraan buatan Rusia adalah mereka yang memiliki anggaran lebih kecil sekitar 1,5 juta rubel (sekitar Rp 370 jutaan).
Sedangkan profil pembeli mobil China adalah mereka yang menganggarka 2.5 rubel atau sekitar Rp 615 jutaan.
“Ada sedikit produksi merek mobil Barat dan sedikit impor, sehingga pasar terbagi antara industri mobil Rusia dan China,” kata analis otomotif Rusia Vladimir Bespalov.
Baik Rusia maupun China sangat ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pembuat mobil Barat. Hal ini terlihat paling jelas dengan diperkenalkannya Moskvich 3 baru-baru ini, sebuah SUV yang akan ditawarkan dalam versi pembakaran dan full elektrik.
Mobil-mobil ini dibangun Rusia dengan menggunakan bekas pabrik yang sebelumnya dioperasikan oleh Renault. Moskvich adalah versi rebadged dari JAC JS4 China. Dari sinilah Kamaz yang jadi pemilik Moskvich mengatakan akan meningkatkan jumlah suku cadang lokal pada 2024. Lebih jauh lagi Kamaz berencana untuk membuat EV menggunakan komponen Rusia dan platform kendaraan universal sendiri.
Bespalov percaya pembuat mobil China dapat mencapai sekitar 35 persen dari penjualan Rusia tahun depan dan memperkirakan sekitar 800.000 kendaraan akan dijual pada tahun 2023.