Kelangkaan chip semikonduktor ternyata masih terjadi secara global. Imbasnya banyak mobil yang produksinya terganggu karena pasokan part yang kurang.
Lantas ada beberapa upaya yang dilakukan produsen untuk tetap membuat lini produksinya terus berjalan. Seperti membatasi produksi dan memangkas fitur yang membutuhkan suku cadang yang sedang langka tersebut.
Proyek pembangunan PIDI 4.0 ini dijalankan di tengah situasi kelangkaan chip semikonduktor di berbagai sekala, baik industri otomotif dan elektronika.
Direktur PIDI 4.0 Tirta Wisnu Permana mengatakan, pembangunan industri semikonduktor sejalan dengan percepatan transformasi industris 4.0. Oleh karena itu, sektor industri semikonduktor tetap merupakan jantung dari industri digital.
“Kemenperin hadir untuk memacu pertumbuhan industri semi konduktor,” kata Wisnu seperti dikutip dalam laman Kemenperin.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan, langkah yang bakal ditempuh oleh PIDI 4.0 dalam mengakselerasi industri 4.0 adalah dengan menyelenggarakan pelatihan bersama industri dan stakeholder lainnya.
Salah satu pelatihan yang telah digelar oleh PIDI 4.0 bekerja sama dengan PT Festo dan Politeknik Negeri Batam untuk menyelenggarakan pelatihan Pneumatik & Total Preventive Maintenance.
“Dengan demikian, pemerintah mendorong peningkatan skill dan kompetensi SDM industri, terutama terkait digitalisasi sesuai kebutuhan dunia industri saat ini,” ucap Arus.
Peserta pelatihan diberikan materi terkait kemampuan dan kompetensi dasar aplikasi teknologi pada industri semikonduktor.
Beberapa waktu lalu, dilaksanakan juga penandatanganan MoU secara seremonial antara PIDI 4.0 dan PT Surya Sarana Dinamika (SSD) di Batam.
“Melalui penandatanganan MoU tersebut, PIDI 4.0 menyambut PT SSD sebagai bagian dari ekosistem di PIDI 4.0,” ungkap Arus.