Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda / Berita

Penjualan Mobil di Eropa Mengalami Masa Terparah Sejak 1995, Ternyata Ini Penyebabnya

Sebagian besar produsen otomotif mengalami penurunan produksi karena spare part yang belum lengkap. Apa kendala yang dihadapi para pabrikan?
Berita - Minggu, 17 Oktober 2021 15:00 WIB
Penulis : Ahmad Biondi


Krisis chip semikonduktor ternyata masih dirasakan sebagian besar produsen otomotif roda empat. Hal ini dibuktikan dengan penjualan yang merosot sebanyak 25 persen pada periode September.

Menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), dikutip dari Automotive News pada Sabtu, penjualan mobil baru hanya mencapai 972.723 unit di pasar Uni Eropa, Inggris, dan negara-negara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), menjadi yang terendah untuk bulan ini sejak 1995.

Kelompok industri ACEA sebagian besar mengaitkan penurunan tersebut dengan kekurangan semikonduktor yang telah menyebabkan penghentian produksi di pabrik-pabrik mobil.

Pengamat pasar memperkirakan penjualan akan turun tahun ini setelah optimisme pada awal 2021 ketika ACEA memperkirakan pertumbuhan sekitar 10 persen.

“Saat ini kami memperkirakan bahwa tahun ini tidak akan melampaui hasil 2020 yang sangat lemah. Asumsi kami adalah bahwa masalah sumber akan bersama kami sepanjang tahun depan dan terus merusak hubungan antara pendorong permintaan yang mendasari positif dan penjualan kendaraan baru,” kata LMC Automotive dalam sebuah laporan.

BACA JUGA

Semua pasar utama Eropa mencatat penurunan dua digit pada September, dengan penjualan di Inggris turun 35 persen, Italia menyusut 33 persen, Jerman turun 26 persen, dan Prancis turun 21 persen.

Penjualan di Volkswagen Group, produsen mobil terbesar di Eropa, turun 30 persen, dengan Skoda turun 40 persen, Audi turun 31 persen, merek VW turun 28 persen, dan Seat turun 17 persen.

Ada pula pabrikan Stellantis yang mengalami penurunan penjualan sebesar 30 persen, dengan Alfa Romeo turun 47 persen, Peugeot dan Fiat keduanya turun 36 persen, Opel turun 25 persen, Jeep turun 28 persen, dan Citroen turun 24 persen. Penjualan mobil kelas atas merek DS naik 9 persen.

Penjualan Grup Renault juga turun 24 persen, dengan Renault turun 30 persen dan Dacia turun 14 persen.

Pembuat mobil telah menyiasati kekurangan pasokan dengan memprioritaskan model mereka yang paling menguntungkan serta mengurangi pengeluaran untuk pemasaran dan insentif dengan harapan dapat meningkatkan margin keuntungan.


Tags Terkait :
Chip Semikonduktor
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
BMW Vision Neue Klasse Mobil Listrik Super Mewah Bakal Meluncur 5 September

1 tahun yang lalu


Berita
BMW iX Siap Jadi Taksi Mewah di Jakarta

1 tahun yang lalu


Berita
BMW Group Bocorkan SUV Listrik Murah Yang Segera Diluncurkan

1 tahun yang lalu


Mobil Listrik
Audi Berkolaborasi Dengan MG Motor Bikin Mobil Listrik Canggih

1 tahun yang lalu


Berita
Bos BMW Tegaskan Varian Station Wagon Laris Manis di Eropa

1 tahun yang lalu


Berita
Toyota Tegaskan Inden Innova Zenix Tak Sampai 1 Tahun

1 tahun yang lalu


Mobil Listrik
Cruise Control Bermasalah, BMW iX Recall Di Berbagai Negara

1 tahun yang lalu


Menunggu BMW Seri-5 Dicharge, Pengguna Bisa Main Video Game

Berita | 1 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Diklaim Lebih Aman, Baterai UABS Resmi Diproduksi Di Indonesia

1 jam yang lalu


Berita
Melihat Lebih Dekat Suzuki eVitara, Calon Rival Hyundai Kona Electric

5 jam yang lalu


Komparasi
BAIC BJ80 Vs Mercedes-Benz G-Class. Seberapa Mirip Dimensi Dan Spesifikasinya?

11 jam yang lalu


Berita
Suzuki eVitara Debut Dunia, Versi Nyata Dari eVX Concept

15 jam yang lalu


Berita
Tak Cuma Buat Angkut Barang, Hilux Rangga Juga Bisa Jadi Mobil Balap

17 jam yang lalu