Sejak awal peluncurannya, Toyota Kijang Innova Zenix memang menjadi buruan konsumen di Indonesia. Penerus legenda Kijang ini, ditawarkan dengan pilihan mesin hybrid yang ramah lingkungan, dan memiliki banyak fitur penunjang.
Namun demikian karena banyaknya yang memburu Zenix, banyak konsumen yang perlu menunggu atau inden untuk mendapatkan mobil impian keluarga di Indonesia ini. Apalagi krisis chip semikonduktor sedikit menghambat perakitannya.
"Ini masalah alokasi, karena seluruh dunia itu shortage. Jadi, bukan hanya Indonesia saja, seluruh dunia shortage, jadi sekarang siapa yang mau dikasih alokasi lebih banyak," jelas Bob kepada media nasional.
Lanjut Bob, Indonesia sendiri memang sudah bisa mendapatkan alokasi lebih banyak, sehingga untuk Kijang Innova Zenix hybrid antriannya sudah tidak lebih lama.
"Volumenya sekitar 4.000 sampai 5.000-an, separuhnya 2.500 itu hybrid. Inden ada, tapi kurang dari setahun," tukas Bob.
Sebagai catatan, produksi Toyota Zenix ini sendiri memang tidak hanya untuk pasar domestik, tapi dikirim juga untuk ekspor.
Bahkan, pada 2023, Toyota menargetkan mengkapalkan Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30 persen tipe HEV dan 70 persen tipe internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.