Sejak diluncurkan pada 2017 Fuso eCanter telah melayani berbagai kebutuhan industri dan logistik, mulai dari pengelolaan sampah hingga pengiriman paket perkotaan. Dengan jarak tempuh sekitar 100 km per pengisian daya, eCanter lokal yang bebas emisi dan nyaris senyap telah terbukti bekerja di rute dalam kota sambil berkontribusi pada pengurangan kebisingan dan polusi CO2 di daerah perkotaan.
Rute yang kerap melakukan stop and go dan penggunaan operasional di pagi hari atau larut malam, sangat cocok untuk eCanter yang tenang. Para pengemudi eCanter pun mendapat pengalaman berkendara yang tidak melelahkan, karena getaran yang berkurang dan suara yang tidak bising.
Saat ini, yang menggunakan armada eCanter terbesar dan pertama menggunakan truk listrik tersebut adalah perusahaan logistik DB Schenker di Oslo, Norwegia, juga IKEA Jepang yang mengandalkan eCanter untuk memenuhi kebutuhan retail mereka di wilayah Yokohama-Tokyo serta yang lainnya.
Melalui rilis resmi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), pihaknya mendukung upaya elektrifikasi di kendaraan komersial.
Sebagai pelopor transportasi tanpa emisi, MFTBC telah mengumumkan ambisinya untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dengan membuat semua kendaraan baru di pasar Jepang ‘tank-to-wheel’ CO2-netral pada tahun 2039.
Bagaimana dengan di Indonesia? Tentunya KTB sebagai distributor kendaraan komersial Mitsubishi, menyatakan mendukung elektrifikasi tersebut. “Kami mendukung upaya elektrifikasi pada kendaraan komersial, namun untuk mendatangkan eCanter ke Indonesia, perlu penjajakan terlebih dulu,” ungkap Naoya ‘Rocky’ Takai, Presiden Direktur KTB saat press conference di GIIAS 2021.
Tentunya, berbagai hal memang perlu dipersiapkan untuk mendukung penggunaan truk listrik ini. Seperti pendukung di sektor Sales, Service dan Spare parts di pihak distributor kendaraan, juga infrastruktur di lapangan, ketika sudah digunakan oleh masyarakat.