Pandemi Covid-19 ini memaksa berbagai pihak untuk menghentikan kegiatannya, termasuk kendaraan komersial, terlebih kendaraan angkut penumpang. Tak sedikit bus yang terpaksa berhenti total dari kegiatan hariannya.
Walau tidak bergerak, namun tetap saja konsekuensi yang tetap harus dijabani salah satunya adalah mengenai jadwal penggantian oli mesin.
“Oli punya batas waktu atau umur pakai kendati kendaraan tidak digunakan sekalipun. Dan jika melebihi batas waktu yang sudah ditentukan maka harus diganti,” terang Dady Tiasono, dari Jeep Craft Unlimited (JCU) yang bermarkas di Sunter, Jakarta Utara. “Hal ini berlaku secara umum bagi semua jenis oli kendaraan,” terang pria yang banyak menangani mesin diesel ini.
“Sebenarnya ada toleransi untuk melakukan penggantian oli pada kendaraan yang lagi ‘off’. Maksimal 6-8 bulan dipakai atau tidak, dengan kondisi mesin yang pernah nyala wajib diganti,” sahut Peter Dionisius, Promotion Manager PT Autochem Industry.
“Dalam jangka waktu tersebut, campuran kimia atau aditif pada kandungan oli juga bisa rusak sehingga tak lagi dapat menjalankan fungsinya," tutupnya.