Bagaimanapun Tiongkok merupakan pasar otomotif yang sangat mengiurkan, termasuk pada segmen light commercial vehicle (LCV). Berkaca pada tahun 2019 silam, penjualan kendaraan niaga di negeri berpenduduk terbesar di dunia itu mencapai angka 3,3 juta unit.
Hal inilah yang menjadikan Groupe Renault merancang strategi jangka panjangnnya di pasar domestik Negeri Tirai Bambu itu.
Sebelumnya pabrikan yang bermarkas di Prancis ini, sudah merintis jalur ke Tiongkok, dengan membentuk Renault Brilliance Jinbei Automovite (RBJAC) pada 2017.
Dengan pengalaman dan teknologi Renault di segmen komersial, RBJAC akan memodernisasi model-model Jinbei dan memperluas jajaran dengan total 5 model inti pada tahun 2023. Ambisi RBJAC selanjutnya adalah akan mengekspor kendaraan di masa depan.
Pada kesempatan yang sama, pabrikan joint venture ini pun tengah mengasah kapak perangnya untuk melakukan persaingan pada kendaraan listrik. Seperti kita ketahui bahwa Cina merupakan pasar terbesar kendaraan listrik dunia.