Perusahaan minyak raksasa Shell resmi memperluas pabriknya yang disebut Lubriant Oil Blending Plant (LOBP) yang berlokasi di Marunda, Jakarta Utara menjadi 9 hektar. Dengan perluasan tersebut, pabrik tersebut diklaim mampu menggandakan produksinya, yakni 300 juta liter pelumas alias oli per tahun.
Dengan perluasan tersebut memungkinkan Shell memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat dan berkontribusi dalam pengembangan industri hilir di Indonesia. Selain itu perluasan pabrik juga disebut sebagai bentuk kepercayaan Shell terhadap Indonesia yang dianggap punya permintaan terhadap pelumas yang terus meningkat.
Foto: Imam
Dalam acara peresmian perluasan pabrik Shell ini, Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam, yang hadir mewakili Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasinya kepada Shell, karena telah memperluas pabrik dan menggandakan kapasitas produksinya di Indonesia.
"Kami sangat mengapresiasi komitmen Shell dalam mengembangkan industri pelumas dalam negeri melalui ekspansi pabrik pelumasnya di Marunda serta berhasil memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) untuk seluruh varian produk pelumas otomotif. Kami berharap PT Shell Indonesia dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah di sektor industri pelumas," tuturnya.
Selain itu, President Director and Country Chair, Shell Indonesia, Dian Andyasuri menambahkan, bahwa Shell bertekad untuk terus menjaga konsistensinya di Indonesia dan menjadi mitra strategis bagi pemerintah Indonesia di industri pelumas, mitra industri dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan, serta mitra bagi seluruh konsumennya.
"Melalui investasi membangun fasilitas otomatis berkelas dunia, dengan relevansi lokal yang kuat dan operasional pabrik yang ramah lingkungan, Shell berharap turut memberikan sumbangsih untuk mengantarkan Indonesia mewujudkan ambisinya sebagai salah satu perekonomian terbesar di dunia," tambahnya.
Sebagai informasi, pabrik Shell di Marunda diresmikan dan beroperasi sejak 2015 dengan luas 7,5 hektar dan kapasitas produksi 136 juta liter per tahun. Dengan perluasan pabrik tersebut, kapasitas produksi diklaim bisa mencapai 300 juta liter per tahun.