Saat ini banyak beredar pilihan lampu mobil yang membuat calon konsumen merasa kebingungan. Karena selain lampu halogen, tersedia juga lampu High Intensity Discharge (HID) hingga yang terbaru Light Emitting Diode (LED).
Lantas di antara ketiganya, mana yang paling baik digunakan saat ini? Kami pun mengikuti wawancara virtual yang dilaksanakan oleh Wealthy Group, di sana Arief Hidayat selaku .CEO Wealthy Group menjelaskan plus minus untuk beragam lampu yang beredar di pasaran saat ini.
Arief mengibaratkan lampu HID seperti petromak. Melalui baterai atau aki di pompa, lalu disemburkan hingga menyala terang. "Jadi kalau kita menyalakan lampu HID pertama-tama sangat terang terus meredup. Ini karena ada lompatan api. Namun, wattnya jauh lebih kecil dari halogen.
Dia menjelaskan kekurangan lampu HID tidak bisa digunakan secara mekanikal, seperti jauh atau dekat. Sorotan lampu HID yang benar hanya satu arah. "Sifat lampu HID pada awal pemasangan pertama 100 persen terang. Setelah dua minggu 70 persen maksimum. Selanjutnya menurun sampai lampu mati," kata Arief. Sementara untuk lampu LED, warna lampu ada bermacam-macam dan pemakaian listriknya sangat rendah sehingga mobil tidak memerlukan baterai besar.
"Paling penting dalam lampu LED adalah sistem pendinginan. Jika tidak tepat warna akan berubah. Makanya LED menggunakan kipas atau heatsink untuk mendinginkan 'mesinnya'," ujar Arief. Kelebihan lain LED adalah lebih terang dan umur lampu lebih panjang. Sorotan lampunya juga lebih panjang dibanding halogen dan HID.
"Menurut saya lampu paling baik terutama di malam hari adalah LED. Namun, ingat ada yang memengaruhi pandangan lampu, yaitu kaca film. Sebaiknya pasang kaca film yang benar agar tidak terlalu gelap, atau untuk bagian depan tidak perlu pakai kaca film, sehingga pandangan di malam hari lebih baik," katanya.