Maju satu langkah untuk meningkatkan standar emisi dari Euro II menuju Euro IV merupakan titik baru bagi perjalanan dunia otomotif Indonesia. Menyusul pemberlakuan Euro IV pada mesin bensin Oktober tahun silam, mesin penenggak solar pun sepenuhnya akan berkiblat pada standar emisi Euro IV pada 7 April 2021 mendatang.
Ketentuan ini mengacu pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No, P20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Muti Emisi Gas Biang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan, setiap usaha dan/atau kegiatan produksi kendaraan bermotor tipe baru, wajib memenuhi ketentuan Baku Mutu Emisi Gas Buang standar Euro IV.
“Semuanya berdasarkan pada pengalaman yang kami lakukan selama ini, sehingga telah teruji dan terukur, bahwa Euro IV bukan sesuatu yang baru bagi kami,” terang Ernando Demily, Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di Jakarta Pusat, Senin (3/2) lalu.
“Dengan kata lain Isuzu sudah sangat siap dalam menghadapi regulasi pemerintah mengenai EURO IV, karena kami sudah memiliki engine yang mendukung EURO IV sejak tahun 2011, yaitu engine Common-rail,” imbuhnya.
Kepercayaan diri Isuzu pun kian bertambah lantaran didukung dengan prestasi yang berhasil diraih oleh para teknisinya yang berhasil menyabet berbagai kejuaraan mekanik yang digelar oleh Isuzu International, salah satunya adalah Isuzu World Technician Competition Commercial Vehicle (CV) Division atau I-1 Grand Prix yang ke 12 di Jepang.
“Hal ini merupakan suatu bukti bahwa, mekanik kita cukup dapat dihandalkan untuk menghandle produk-produk berteknologi tinggi yang ada saat ini dan masa yang akan datang,” tutupnya.