Jika diperhatikan, di pinggir kaca bus ada lis berwarna hitam. Memang tidak setiap kaca kendaraan punya lis seperti ini, karena umumnya hanya digunakan pada jenis kaca mati (tidak bergerak seperti kaca jendela) yang dilem pada bingkai kaca.
Lis hitam ini lazim disebut frit (black band), dipasang bersamaan proses pembuatan kaca. Caranya dipanaskan dengan suhu tinggi, sehingga menyatu dengan kaca.
Menurut dedona.com, tujuan pertamanya adalah untuk memberikan permukaan yang lebih kesat dan kasar dibandingkan permukaan kaca biasa. Dengan demikian, lem kaca dapat merekat lebih sempurna pada bingkai kaca mobil. Selain itu, tampilan kaca lebih rapi, karena lemnya tertutup frit.
Warnanya yang hitam pekat dapat berfungsi untuk melindungi perekat (lem) dari sengatan langsung radiasi UV. Lem akan lebih awet dan tidak lekas getas. Hal ini erat hubungannya dengan pencegahan kebocoran pada saat diguyur air.
Dalam perkembangannya, frit hadir dengan titik-titik dengan ukuran variatif pada kaca. Tujuan kehadiran titik-titik ini adalah untuk membantu membuang panas pada permukaan kaca dan membuat mempembuat transisi cahaya lebih halus sehingga membuat pengemudi lebih nyaman mengendarai terutama pada di bawah terik sinar matahari.