"Ingat, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan! Waspadalah," kutipan almarhum Bang Napi ini berlaku bukan hanya di Indonesia. Tapi juga berlaku universal di seluruh dunia.
Seperti maraknya kasus pencurian BBM dari tangki truk di Eropa yang ditanggapi serius oleh Scania. Pabrikan truk dan bus asal Swedia tersebut menghadirkan teknologi yang dinamakan 'Fuel Theft Alarm' pada awal 2020 ini.
Sistem ini terintegrasi dengan tutup tangki truk Scania. Caranya fitur ini akan aktif saat baterai tetap menyala dan memantau ketinggian bahan bakar di tangki selama 65 jam. Jika terjadi pencurian, ketinggian bahan bakar di tangki akan berkurang drastis dan alarm berbunyi.
Konsumen juga akan mendapat pemberitahuan melalui email, SMS dan peringatan di Scania Fleet Management Portal jika menambahkan fitur Control Package. Untuk memperingati para maling, tutup tangki sudah diberi peringatan dengan label alarm.
Tujuannya agar maling tak merusak tutup tangki. Karena meski BBM aman, tapi pergantian tutup tangki itu tetap membutuhkan biaya dan waktu yang tak sedikit. "Kemungkinan lebih buruk bahwa truk tidak dapat melakukan pengiriman yang dijadwalkan. Ujungnya selain merusak reputasi perusahaan, juga terkena denda penalti," pungkas Eric.
Jangan-jangan, 'maling bule' di sana terinspirasi maling di Indonesia, seperti yang pernah marak terjadi di kawasan Jakarta Utara, beberapa waktu dulu. Banyak maling BBM yang mengambil solar dari tangki truk maupun truk tangki pembawa BBM.