Kejadian tertabraknya orang yang diduga uji kebal oleh truk tangki di Jalan Raya Madiun-Surabaya, tepatnya di Desa Karangmalang, Jawa Timur pada Sabtu (21/11) menjadi catatan tersendiri bagi para pengemudi truk.
Karena kejadian tersebut berlangsung saat cuaca hujan dan malam hari. Sehingga kondisi jalanan terbilang tidak ideal. Ditambah adanya objek berbahaya seperti korban tabrakan tersebut.
Untuk itu penerapan defensife driving saat itu harusnya bisa lebih ditingkatkan. Setidaknya untuk meminimalisir fatalitas di jalan raya.
"Karena membuat keterbatasan pandangan dan kelaikan jalan berkurang karena licin hujan," jelasnya saat kami hubungi Rabu (25/11).
Untuk itu, pengemudi harus melakukan langkah SEE (Search. Evaluate. Execute) lebih intensif karena kondisi jalan dan pandangan yang menurun dibanding kondisi normal.
SEE sendiri merupakan unsur yang harus terpenuhi saat berkendara. Di mana langkah Search merupakan saat melihat dan mencari. Misalnya lebih memperhatikan kondisi saat jalan gelap dan hujan.
Kemudian ada Evaluate, atau langkah evaluasi sebelum memutuskan untuk bertindak jika ada sesuatu di jalan. Terakhir adalah Execute, atau mengambil tindakan. Hal ini yang merupakan langkah terakhir bagi pengemudi untuk bertindak.
Penerapannya bisa dengan melakukan pengurangan kecepatan saat berkendara. Mengingat titik pengereman yang lebih jauh karena beban yang berat. Lalu pengemudi juga harus mengambil risiko terkecil yang ditimbulkan dari pengambilan tindakan tersebut.
Dalam kejadian tersebut, asumsinya pengemudi diharuskan mengambil risiko paling kecil dengan meminimalkan jumlah korban. Sehingga hal-hal fatal seperti truk terguling karena pengereman atau manuver mendadak yang lebih berbahaya harus dihindari.