Toyota C-HR Hybrid yang resmi meluncur kemarin (22/4) mendapat harga yang disebut-sebut pabrikannya sangat menarik. Pasalnya PT Toyota Astra Motor (TAM) menyebut selisih harganya dengan C-HR varian mesin bensin konvensional hanya Rp 30 jutaan.
Bahkan Anton Jimmi Suwandy selaku Marketing Director PT TAM membisikkan pada OtoDriver bahwa dengan memberikan selisih yang hanya Rp 30 juta tersebut menjadi tantangan hebat bagi pihaknya.
DANU
"Sebenarnya kalau boleh ngomong jujur, cost-nya bisa lebih tinggi dari Rp 30 juta. Cost itu yang paling mahal dari baterainya sendiri," ujar Jimmi sesaat setelah prosesi launching C-HR Hybrid kemarin siang di Jakarta.
"Kalau dibandingkan dengan model hybrid yang lain, contohnya Camry, beda harganya bisa di atas Rp 100 juta. Jadi bener-bener kami harapkan C-HR hybrid ini bisa meningkatkan penjualan dari hybrid sendiri di Indonesia," imbuhnya.
Saat ini C-HR bermesin konvensional yang meluncur sekitar stau tahun yang lalu dijual dengan harga termurah Rp 492.350.000 sedangkan C-HR Hybrid termurahnya Rp 523.350.000.
Meskipun pangsa pasarnya masih relatif kecil dibandingkan kendaraan konvensional, pertumbuhan pasar mobil hybrid diyakini Toyota cukup signifikan. Salah satunya faktornya disebut berkat penjualan Camry Hybrid yang diklaim terus meningkat.
“Porsi penjualan Camry Hybrid dalam beberapa tahun belakangan ini terus meningkat, dari semula di tahun 2018 hanya sekitar 7% dari total penjualan menjadi 12% dari total penjualan sedan medium ini. Peningkatan ini menunjukkan minat konsumen terhadap mobil ramah lingkungan ini semakin berkembang,” tutup Anton Jimmi.