Merek Mazda selalu memposisikan dirinya lebih premium ketimbang brand Jepang lainnya. Hal itu dibuktikan oleh Mazda dengan menghadirkan produk-produk yang memiliki fitur berlimpa, built material yang tinggi dan tentunya harga jual yang lebih tinggi dibanding kompetitornya dari merek Jepang.
Padahal, di tanah air sendiri, justru mobil dengan harga banderol murah masih menjadi primadonanya. Lantas mengapa Mazda tetap percaya diri untuk memposisikan citra mereknya sebagai mobil premium?
“Mazda memang segmennya premium. Indonesia pun secara garis besar mengarah ke segmen tersebut,” papar Roy Armand Arfandi Presiden Direktur PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) saat ditemui di Jakarta Selatan lalu (20/5).
Roy juga mengatakan sebuah mobil kini bukanlah sekedar alat transportasi karena makin rampungnya infrastruktur di Indonesia.
“Kenapa begitu? Karena transportasi umum di Indonesia makin lama makin bagus. Sudah ada MRT, LRT dan sebagainya. Kalau dulu orang beli mobil kan karena terpaksa. Tidak ada transportasi umum yang bagus,” tambahnya.
“Jadi kalau beli mobil pasti yang enak (premium). Yang enak dipakai bersama keluarga. Mobil tidak lagi hanya mengantarkan orang dari satu tempat ke tempat lain,” tutup Roy.