Dahulu lampu berbasis LED dapat dikatakan cukup mahal dan hanya ditemukan pada mobil-mobil premium saat itu. Namun seiring dengan perkembangan yang ada lampu LED tak lagi jadi monopoli mobil mewah, bahkan sekelas LCGC pun kini menggunakan teknologi yang satu ini.
Senada dengan kondisi ini, industri aftermarket pun menghadapi fenomena yang serupa, di mana lampu LED seakan seperti gelombang raksasa yang memaksa lampu konvensional semakin terpojok keberadaannya. Apa yang terjadi di produk aftermarket bisa menjadi sedikit menjadi gambaran tentang merebaknya penggunaan LED salah satunya sebagai lampu utama.
“Salah satu yang mendasari trend penggunaan LED tak lain adalah harganya yang kian kompetitif,” terang Wira Santosa dari SACS salah satu pebengkel yang sudah lebih dari satu dasawarsa berkecimpung dengan dunia lampu dan LED. “Menurut saya trend LED masih akan panjang, karena teknologinya semakin murah dan belum ada teknologi lain yang mampu menandingini dari segi harga,” sambungnya.
Keunggulan
1. Watt kecil, sehingga tidak perlu aki besar dan alternator yang bekerja ekstra
2. Punya sinar terang putih kebiruan yang membuat penampilan mobil jadi lebih menarik dan modern
3. Sinar yang dihasilkan punya temperatur yang lebih rendah dari lampu halogen, lebih bersahabat terhadap mika lampu sehingga tidak cepat menguning.
4. Lebih tahan lama dibanding lampu konvensional
5. Lebih tahan guncangan dan punya dimensi lebih kompak.
6. Lebih cepat mencapai kinerja optimal. LED mampu terang seketika dan mencapai puncak dalam sekejap.
Kekurangan
1. Lampu LED punya sinar yang kurang tebal, belum sekuat Halogen
2.Umumnya LED menggunakan 6000 kelvin, sinar lebih putih dan kurang jelas jika digunakan pada saat hujan.
3. Menghasilkan sinar yang ‘dingin’ namun menimbulkan panas pada bagian mesinnya. Karenanya bagian ini banyak dipasangi pendingin berupa heatsink, fan hingga penggingin air sehingga kurang praktis.
4. Harga masih lebih mahal dibanding halogen.
| |