Calya Sigra facelift telah resmi dirilis pada awal pekan ini. Penyegaran ini untuk pertama kalinya diterapkan pada LCGC 7 Seater tersebut sejak diluncurkan pada tahun 2016 lalu.
Membahas Calya-Sigra, inilah satu-satunya produk kolaborasi antara duo Astra tersebut yang penjualannya lebih mendominasi produk Daihatsu ketimbang Toyotanya. Hal tersebut juga dibenarkan oleh pihak PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
“Jadi memang kalau di antara produk-produk kolaborasi Toyota-Daihatsu, Sigra memang lebih unggul dibandingkan produk Toyota-nya. Sedangkan kalau produk-produk lainnya memang Daihatsu tertinggal cukup jauh,” ujar Hendrayadi Lastiyoso selaku Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation saat diwawancarai di Tangerang (16/9).
Lantas mengapa demikian? Alasannya sederhana, karena Sigra harga jualnya paling murah.
“Karena kalau kita perhatikan, memang segmen MPV 7 Seater ini banyak sekali peminatnya, pasar yang paling besar karena sudah MPV, 7 Seater, terjangkau pula karena LCGC. Kalau kita lihat dari karakter pasar Indonesia, memang produk yang dicari adalah yang memiliki harga yang paling terjangkau,” tambahnya.
“Kami rasa dari segi pricing-nya, produk kita lah yang paling kompetitif,” tutup Hendrayadi.
Namun diluar Calya-Sigra, produk kolaborasi dua pabrikan asal Jepang dimenangkan oleh Toyota. Salah satunya adalah Avanza-Xenia. Selama 6 bulan di tahun 2019 ini, Toyota Avanza berhasil terjual sebanyak 34.524 unit sedangkan Daihatsi Xenia hanya mencatatkan angka penjualan sebesar 12.610 unit.