Sejauh ini penjualan MPV (Multi-Purpose Vehicle) di Indonesia terbilang paling laris ketimbang model lain. Seperti yang telah diberitakan OtoDriver beberapa waktu lalu, bahwa Jonfis Fandy selaku Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, mengakui meski trend penjualan MPV 7 penumpang turun, tetapi mobil jenis ini masih mendominasi pasar.
“Lima tahun lalu, kontribusi penjualan mobil 7 seater mencapai 72 persen. Namun kini proporsinya hanya 60 persen,” imbuhnya saat diwawancarai di Karawang, Jawa Barat (26/3). Selain itu, penjualan tertinggi produk 7 seater di Indonesia masih dipegang oleh merek mobil asal Jepang, seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi dan Honda.
Foto: Yulian Lahardi
Menyikapi larisnya MPV 7 penumpang di Indonesia, Bebin Djuana selaku pengamat industri otomotif pernah buka suara dalam sebuah kesempatan. Katanya, ada sejumlah faktor yang menjadikan larisnya sebuah produk. Amelia Tjandra selaku Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor lebih senang dengan menyebut tren larisnya MPV karena adanya ungkapan mangan ora mangan yang penting kumpul di masyarakat Indonesia.
"Kebutuhan terhadap kendaraan keluarga, serta kekuatan brand image dan reputasi merek yang dibangun bertahun-tahun menjadi urutan pertama masyarakat tertarik membeli sebuah produk," ungkap Bebin. Lanjutnya, meski begitu, brand image tersebut juga harus dibarengi dengan model yang kekinian.
Foto: Yulian Lahardi
Baca juga: Honda: Mobil 7 Seater Bukanlah Kebutuhan
"Keterbukaan arus informasi internet, sehingga masyarakat dengan mudah bisa mengakses dan membandingkan satu produk dengan produk lainnya, termasuk melakukan komparasi desain dan harga," jelas Bebin yang pernah menjabat posisi strategis di Suzuki dan Hyundai ini.
Masih menurutnya, ketersediaan spare parts dan tersebarnya jaringan aftersales service juga bisa menjadi penentu laris atau tidaknya sebuah kendaraan.
Bagaimana menurut Anda?